Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, atau BMKG, dalam seminar di kampus Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, ikut mengkampanyekan peduli perubahan iklim yang saat ini terjadi. Dalam presentasinya, Andriyas Aryo Prabowo dari BMKG Sleman, memaparkan sejumlah informasi mengenai perubahan iklim yang ekstrim, dampak el nino dan la nina bagi wilayah Indonesia, dan data-data perkembangan kenaikan suhu bumi yang tercatat melampaui rekor tertinggi pada tahun 2016 silam.

Pada tahun ini, intensitas cahaya matahari yang diterima begitu kuat dirasakan diseluruh Provinsi DIY, dalam wawancaranya, perwakilan BMKG Sleman, Andriyas Aryo Prabowo menhimbau agar para masyarakat Sleman tetap menjaga kesehatan atas dampak cuaca yang ekstrim ini.

Andriyas Aryo Prabowo, BMKG Sleman mengatakan, “ya cara menanggulanginya pandai-pandai, ya kalu keluar rumah ya pakai sunblock dan kalu tidak penting ya tidak usah keluar rumah gitu. Karna memang kalu yang suhu tinggi ini memang pengaruhnya terhadap kesehatan seperti dehidrasi dan harus pandai-pandai lah menjaga diri, karena sebenarnya hal yang sepele tinggal kita mau atau tidak.”

Andriyas berharap dengan kegiatan ini di lingkungan para intelektual, dapat menyebabkan informasi yang penting diketahui oleh masyarakat dan berdampak luas.

Andriyas Aryo Prabowo, BMKG Sleman mengatakan, “jadi harapannya ini kan kita berada di antara orang intelektual semua ya, jadi harapannya tidak hanya selesai di wacana pengetahuan, tapi juga bisa menjadi aksi dimana mereka berada, karena dengan aksi yang kecil mereka bisa menyelamatkan dunia ini. Jadi mulai dari diri sendiri, mulai dari hal-hal yang kecil.”

BAGAS, RBTV.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *