PT Pertamina dengan program subsidi tepat LPG terus melakukan proses, dimana salah satu poin dalam digitalisasi program ini adalah NIK atau Nomor Induk Kependudukan yang ada di KTP.
Executive General Manager Regional Jawa bagian Tengah, PT Pertamina Patra Niaga, Aji Anom Purwasakti mengatakan, pada Januari 2024 pihaknya sudah dapat menggunakan sistem tersebut. Untuk wilayah Jateng DIY saat ini sudah mencapai 60 persen pada bulan November.
Executive GM Regional Jawa bagian Tengah, PT Pertamina Patra Niaga, Aji Anom mengatakan, “kami menggunakan sistem digitalisasi, salah satu alat atau poin yang digunakan untuk pencatatan adalah NIK ynag bisa diketahui dari KTP, nah ini terus berproses mulai dari Januari 2024 itu sudah 100 persen.”
Sementara pada kesempatan yang sama, Sekertaris Jendral DPP Hiswana Migas, Juan Tarigan mengungkapkan, pihaknya berharap ada dukungan dari Pemda agar tidak ada resistensi di sub penyalur kami di pangkalan. Hal senada juga disampaikan ketua himpunan wiraswasta minyak dan gas DIY, Aryanto Sukoco, bahwa apa yang dilakukan semata untuk memastikan subsidi di terima oleh mereka yang berhak.
Sekertaris Jendral DPP Hiswana Migas, Juan Tarigan mengatakan, “kami mohon dukungan dari Pemda untuk sosialisasi ke masyarakat sehingga diharapkan tidak ada resistensi nanti di sub penyalur kami di pangkalan.”
Ketua Hiswana Migas DIY, Aryanto Sukoco mengatakan, “memang wajar apabila kami ditunjuk untuk melakukan penjualan dengan melalui program pendataan lewat NIK, sehingga dengan adanya pencatatan tersebut akan ada data base pada kami, pada pertamina nantinya bahwa benar-benar masyarakat yang membeli itu adalah masyarakat yang memang berhak untuk mendapatkan LPG kita.”
Pada penyelenggaraan Muscab kali ini dilakukan diskusi untuk merancang program kerja untuk masa bakti 2023-2027 serta pemilihan pengurus cabang DIY. Muscab yang diselenggarakan di hotel Royal Ambarukmo ini, dihadiri 257 anggota asosiasi se-DIY yang terdiri dari pengusaha ritel BBM, gas, dan beberapa produk sejenis.
WIDI, RBTV.