Yogyakarta – Angkringan sebagai salah satu ikon wisata kuliner di Kota Yogyakarta, dengan beragam sajian sederhana dan harga yang sangat terjangkau. Pemkot Yogyakarta melakukan standarisasi kualitas angkringan untuk mengantisipasi adanya pedagang angkringan yang memiliki kualitas pangan pada kategori rawan.

Sekda Kota Yogyakarta Aman Yuriadijaya menyampaikan bahwa untuk menanggulangi hal tersebut, pihaknya berupaya melakukan standarisasi kualitas angkringan. Langkah itu ditempuh dengan strategi inovasi Branding Echo (Enak Cetho) yang didasari indikator kualitas enak dengan uji organoleptik, serta standarisasi cetho melalui form SKP (Skor Keamanan Pangan) dan uji cemaran mikroba menggunakan analisis kuantitatif bahan pangan dengan metode TPC (Total Plate Count).

Upaya ini untuk memperkuat branding kuliner PKL angkringan, sebagai salah satu mata rantai daya tarik wisata Kota Yogya. Pelaksanaan kegiatan Branding Echo ini memiliki maksud agar penjual dapat meningkatkan mutu pangannya, sehingga berdampak pada tingkat kepercayaan konsumen.

Aman Yuriadijaya, Sekda Kota Yogyakarta menyatakan “Jogjakarta sebagai wilayah konsumen dan wilayah pariwisata maka tidak bisa lepas dari perlindungan konsumen, maka hubungan dengan ketahanan pangan adalah urusan yang berkaitan dengan keamanan pangan yang telah.”

Sementara salah satu penjual angkringan mengaku dengan adanya standarisasi kualitas angkringan ini cukup membantu pihaknya. Terlebih lagi Kota Jogjakarta terkenal dengan angkringan sehingga, dengan adanya standarisasi ini wisatawan tidak akan ragu lagi ketika menikmati angkringan.

“Angkringan itu ada peningkatan kualitas mulai dari kita juga, kan kalau sudah dibbikin seperti ini, kita juga harus sebagai penjual angkringan harus melalakukan yang terbaik untuk semua konsumen,” kata Septi, penjual.

Rinamaulita, RBTV.


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *