BANTUL – Penanggung jawab pembangunan rumah layak huni, Shiddiqiyyah Didik Setiadi, mengatakan, saat ini ada empat rumah yang dilakukan pembangunan termasuk milik Sri Hartati. Untuk tiga rumah yang dilakukan pembangunan termasuk milik Sri Hartati. Untuk tiga rumah sedang dalam tahap penyelesaian dan akan diserahterimakan secepatnya. Organisasi pemuda ini berharap bantuan pembangunan rumah ini bisa membawa manfaat untuk pemiliknya.

Kelompok organisasi ini mengaku membongkar total rumah yang tidak layak huni dan dibangun kembali 100% gratis, baik material, tenaga kerja, dan konsumsi. Proyek rumah ini non-politik dan tidak memandang ras, suku, maupun agama.

Penentuan penerima rumah syukur tidak didasarkan kepada apakah dia murid Shiddiqiyyah atau bukan. Bahkan, ada penerima yang berasal dari agama lain. Sementara, Sekretaris DPP OPSHID, Mulyono menambahkan organisasinya membangun 66 unit rumah gratis di seluruh Indonesia sampai saat ini. Program dicetuskan Pimpinan dan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat OPSHID, Subchi Azal Tsani atau akrab disapa Mas Bechi. Semangat sumpah pemuda melandasi pembangunan rumah dengan tujuan membangun jiwa agar kemerdekaan dan perlakuan yang sama bisa dirasakan semakin banyak masyarakat.

“Desain rumah syukur ini dari Sang Mabruk Bapak Kiai Muhammad Muchtar Mu’thi, yang direpresentasikan oleh beliau Sang Ketum, Bapak Muhammad Subchi Azal Tsani. Memberikan pengarahan kepada kita untuk mewujudkan rumah yang semegah ini dengan semua lambang-lambang yang ada penuh makna.” Jelas Mulyono, Sekretaris DPP OPSHID.

Delly, RBTV.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *