Sumber: forthefrills.com
Berdasarkan IAHRW International Journal of Social Sciences Review, crochet merupakan suatu tahap atau proses dalam pembuatan kerajinan yang terbuat dari susunan kain atau benang dengan menggunakan metode rajut atau mengait. Dalam prosesnya, sebagai tahap awal kita harus dapat membuat rantai jahitan kemudian memasukkan benang ke dalamnya. Crochet terdiri dari serangkaian jahitan yang dlakukan mengikuti pola dasar. Tektur dan tingkat elastisitas dari kerajinan ini tergantung pada pola dan teknik yang digunakan.
Crochet seringkali dikaitkan dengan kegiatan yang dilakukan oleh lansia. Terdapat beberapa faktor dan alasan mengapa stigma ini terus berlanjut. Diantaranya yaitu karena crocheting sebagai sebuah kegiatan atau hobi membutuhkan ketelitian, memakan waktu yang lama, dan cenderung membosankan. Namun rupanya sekarang crochet tidak hanya diminati oleh lansia saja melainkan anak muda juga banyak yang menekuninya sebagai hobi. Dilansir dari popbela.com, bahkan setahun yang lalu busana rajut kembali menjadi tren terutama crochet. Hal ini karena produk yang dihasiilkan dari crocheting menghasilkan produk yang unik dan dapat meningkatkan penampilan menjadi lebih edgy dan menawan.
Sebagai salah satu upaya untuk mengamati apakah crochet benar-benar digemari oleh generasi muda, dilakukan sebuah wawancara singkat dengan narasumber seorang mahasiswa salah satu perguruan tinggi di Yogyakarta. A sebagai salah satu generasi muda yang menaruh minat dalam kegiatan ini mengatakan bahwa sebagai penggemar crochet sendiri ia masih tergolong baru. Ia menekuni crochet ini sebagai hobi yang ia lakukan saat waktu luang dan saat libur semester.
“Crochet ini saya baru mengenalnya sebentar, kira-kira sejak sembilan bulan yang lalu,” ujarnya.
“Awalnya tahu dari teman saya yang bekerja part time di salah satu studio yang menjual perlengkapan crocheting dan knitting,” imbuhnya.
“Setelah itu saya merasa ingin lebih mengenal kerajinan jenis ini kemudian saya mulai mencari tahu lewat social media. Setelah mencari dan mendapat berbagai informasi, saya mengetahui bahwa ternyata crocheting ini dapat menghasilkan karya yang beragam. Selain itu pada setiap produk yang dihasilkan memiliki makna dan keunikan tersendiri mengingat bahwa produk ini dibuat homemade,” ujar A, Rabu (01/11/2023).
Sebagai salah satu anak muda yang kemudian memilih hobi ini, tentunya ia memiliki alasan tersendiri mengapa diantara banyaknya kegiatan yang dapat dipilih untuk dijadikan hobi pada akhirnya ia memilih crocheting. Ternyata setelah ditelusuri kembali, keinginan awal dan niat bukanlah salah satu alasan yang mendorongnya untuk terus belajar. Merasa kurang mahir dalam kegiatan-kegiatan yang melibatkan keterampilan membuatnya sempat ragu. Namun setelah mencoba dan menyelaminya ia menemukan kesenangan tersendiri dan menyadari bahwa selain keterampilan, kegiatan ini juga memerlukan ketelitian dan konsistensi agar dapat menghasilkan produk yang rapi dan indah. Selain itu, crocheting juga dapat menjadi sarana relaksasi.
Terkait waktu pengerjaan crochet sendiri A menuturkan bahwa tergantung pada bentuk dan tingkat kesulitannya. Sejauh ini ia telah membuat beberapa produk basic seperti sling bag dan pouch makeup yang memerlukan waktu 2-3 jam perhari dan selesai dalam waktu 3-5 hari. Kemudian untuk kesulitan yang dialami saat melakukan kegiatan ini yaitu masih harus terpaku pada intruksi yang ada dan belum bisa improve. Sehingga apabila terjadi kesalahan saat menyusun pola harus mengulanginya dari awal lagi. Hal ini cenderung menghambat dan tidak efisien. A juga mengatakan bahwa seperti kegiatan lainnya, agar dapat konsisten dalam crocheting ia juga harus memiliki motivasi tertentu. Ia juga tidak menampik bahwa selama ini pernah merasa bosan karena melakukan hal yang sama secara berulang.
A menjelaskan bahwa crocheting menghasilkan produk yang unik dan sarat akan makna. Polanya yang beragam dan keindahan yang disajikan dalam setiap produk membuatnya potensial dan memiliki kemungkinan untuk dikomersialkan. Sifatnya yang dapat dicustom juga membuat produk ini dapat disesuaikan dengan selera masing—masing pemesannya. Selain itu A juga mengatakan bahwa produk yang dihasilkan dari crocheting ini tidak hanya berfungsi sebagai pajangan atau hiasan saja namun bisa juga digunakan atau wearable. Contohnya seperti tas, pouch, sweater, dan lain-lain.
“Untuk saat ini saya masih menjadikan crocheting sebagai hobi saja, namun tidak menutup kemungkinan bahwa kedepannya saya akan membuka custom order mengingat masih banyak potensi yang dapat saya kembangkan,“ ujar A.
Berdasarkan penuturan A sebagai salah satu generasi muda yang menekuni bidang ini, dapat mematahkan stigma yang mengatakan bahwa kegiatan merajut hanya digemari dan dilakukan oleh lansia saja. Pada akhir wawancara A juga menawarkan dan mengajak pembaca yang tertarik dan ingin mengetahui lebih banyak tentang crocheting maupun knitting, dapat langsung berkunjung ke Poyeng Knit Shop, karena selain menyediakan alat dan bahan kalian juga bisa belajar mengenai basic knitting dan crocheting yang dibimbing langsung oleh tutor profesional di bidang ini dan dapat mengikuti workshop yang mereka selenggarakan. Kalian juga bisa mencari informasi lebih lanjut melalui instagram @poyenghobby.