Anggota Tim Inovasi Echo, Tri Mei Khasanah menyampaikan bahwa 10 angkringan yang jadi prioritas di tahap awal ini adalah mereka yang melakukan aktivitas memasak di tempatnya berjualan. Dalam arti, makanan yang disajikan di angkringan tersebut bukan komoditas titipan, atau sudah diolah pedagang sejak dari rumah, agar pengawasan yang dilakukan lebih mudah. Selain itu wisatawan juga lebih senang dengan angkringan yang masak di tempat.
Ditambahkan bahwa inovasi tersebut akan menyasar seluruh angkringan di Kota Yogya, selaras dengan tujuan peningkatan kualitas pangan. Terlebih, mulai tahun depan program ini bakal diampu langsung oleh Dinas Kesehatan Kota Yogya, dengan tenaga atau ahli gizi yang sudah terlatih. Hanya angkringan dengan skor keamanan pangan berkategori baik saja yang bisa mendapat cap branding Echo dari Pemkot. Suasana kekeluargaan antar penjual dan pembeli yang tercipta di angkringan harus diimbangi dengan kualitas pangan yang disajikan.
State Anggota Tim Inovasi Echo, Tri Mei Khasanah menyebutkan “ Karena baru role model, jadi standarnya insyaallah sudah kita pikirkan agar semua terbranding. Kemudia juga ada evaluasinya tiap tahun. Setiap tahun itu seperti kemarin kita sesuai dengan diskusi terakhir dengan opini terkait minimalnya adalah 3 bulan, tapi nanti dilihat lagi per 3 bulannya seperti apa.”
Rinamaulita, RBTV.