YOGYAKARTA-Puncak Jogja International Batik Biennale (JIBB) yang berlangsung di Pendopo Agung Royal Ambarrukmo, Kamis (26/10) berlangsung meriah. Selain prosesi membatik yang juga diikuti oleh Gusti Kanjeng Ratu Hemas, sejumlah desain karya desainer Jogja juga turut ditampilkan bersama sejumlah peragawati.
Wakil Gubernur DIY, Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo Paku Alam X, dalam sambutannya menyampaikan DIY 18 Oktober 2014 telah dinobatkan sebagai Kota Batik Dunia oleh World Craft Council di Dongyang, China. Untuk menjaga keterpenuhan values dari Kota Batik Dunia, akhirnya Pemerintah Provinsi DIY dan Dekranasda DIY mengadakan Jogja International Batik Biennale yang melibatkan seluruh elemen masyarakat.
Wakil Gubernur DIY, Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo Paku Alam X, mengatakan, “Pemda DIY bersama Dekranasda DIY, salah satunya menginisiasi penyelenggaraan Jogja International Batik Biennale (JIBB) di mana dalam implementasinya, JIBB melibatkan seluruh elemen masyarakat, termasuk pelaku usaha, pecinta batik, dan masyarakat umum. JIBB juga merupakan salah satu perwujudan komitmen DIY untuk menjadi pelopor dalam pengembangan dan sekaligus sebagai benteng pertahanan dalam menjaga nilai-nilai tradisi seni budaya luhur yang bermanifestasi dalam batik.”
Sejak Yogyakarta ditetapkan sebagai Kota Batik Dunia, Pemda DIY beserta masyarakat berupaya penuh untuk mempertahankan predikat tersebut agar tidak dicabut. Pada JIBB 2023, digelar pula kegiatan kolaborasi batik dengan para desainer yang mengikuti perkembangan fashion dunia saat ini. Batik telah diakui sebagai warisan dunia dari Indonesia yang menjadi proses dan produk budaya sarat nilai yang bercerita tentang Indonesia kepada dunia.
Dwi, Fadli, RBTV.
