HANGZHOU- Bermain di Hangzhou Gymnasium, tim Boccia Indonesia meraih satu perunggu, lewat Muhammad Afrizal Syafa, di kelas BC1 putra. Namun , secara mengejutkan Indonesia juga menyabet medali emas.

Medali emas tersebut, diraih Felix Ardi Yudha, di nomor BC2 putra. Kepala pelatih Boccia Indonesia, Islahuzzaman Nur Yadin mengatakan, capaian ini terbilang luar biasa, lantaran tim Boccia Indonesia, berada di peringkat bawah pada 2018 lalu.

Islahuzzaman Nur Yadin, Kepala Pelatih Tim Boccia Indonesia menjelaskan “Tim Boccia itu baru bertanding di tahun 2018. Dan di tahun itu masih anak bawah, rangenya masih di atas 200. Kemudian tahun 2019 baru mau tampil, 2020-2021 masih keadaan pandemic akhirnya off lagi. Mulai tahun 2022 persiapan Asian Para Games sudah dapat 1 emas pada saat itu. Kemudian tahun 2023 bulan Juni kemarin Asian para games yang di Kamboja dan Gozhia, dapat dua emas. Dipuncaknya ini adalah bulan Oktober, Asian para games ada satu emas dan satu perunggu.

Selain Boccia , Cabor atletik juga menambah medali emas, lewat Saptoyogo Purnomo, di nomor lari 200 meter t37 putra. Kemenangan ini begitu dramatis, dimana Yogo mencatatkan waktu 23,34 detik.

Hingga Kamis sore, 26 oktober 2023, Indonesia berada di peringkat 13, dengan raihan 7 medali emas, 11 perak dan 18 perunggu. Satu-satunya negara asia tenggara, yang berada di atas Indonesia adalah Thailand, yaitu di peringkat delapan dengan 12 medali emas, 14 perak dan 32 perunggu.

Rizki Budi Pratama, RBTV.

By Sumiati

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *