Salah satu pedagang, Agung menyampaikan bahwa setelah Pasar Pingit di bangun dan para pedagang yang tadinya berjualan di depan dan di pindah kebelakang, mereka mengalami penurunan omset hingga 70 persen. Tadinya ada 15-20 pedagang, namun karena ada permasalahan ini mereka ada yang bangkrut dan tidak lagi melanjutkan berjualan, bahkan ada yang mengalami nunggak pembayaran retribusi. Dengan adanya pertemuan ini mereka berharap agar mereka mendapatkan solusi yang terbaik untuk permasalahan ini, seperti adanya akses jalan yang menuju ke tempat mereka.
Agung, Pedagang menjelaskan “ Dari tahun 2019, pasar itu di bangun, masuk pasar itu di tahun 2017. Tahun 2017-2018 itu masih enak, masih ada karena masih ramai, begitu tahun 2019 udah mulai penurunan satu per satu. Seperti ada yang bangkrut juga.”
Sementara koordinator Forpi Baharudin Kamba menyampaikan bahwa pihaknya akan melakukan pengecekan terlebih dahulu ke lokasi untuk mengetahui kondisi di lapangan seperti apa. Selain itu, pihaknya akan memberikan rekomendasi kepada OPD terkait untuk penyelesaian permasalahan mereka.
Koordinator Forpi, Baharudin Kamba menerangkan “Forpi Kota Yogyakarta agar Pasar Pingit kembali hidup lagi. Jangan sampai, seharusnya renovasi itu menjadi banyak pengunjung, bukan berkurang. Jika kita lihat Pasar Prawirotaman banyak pengunjung, pasca renovasi harusnya banyak pengunjung ini malah berkurang bahkan sepi karena memang akses jalan yang banyak di keluhkan para pedagang.”
Rinamaulita,RBTV.