YOGYAKARTA – Sejak dua bulan terakhir kenaikan harga sayur mayur terjadi di Pasar Tradsional Beringahrjo Yogyakarta. bahkan, harga sayur mayur terus mengalami lonjakan harga yang mencapai 80 persen.
Menurut pengakuan pedagang, kenaikan harga sayur mayur di picu oleh faktor musim kemarau panjang yang membuat hasil panen petani tidak dapat optimal.
Di Pasar Beringharjo harga sayur selain tomat hampir seluruh komiditi sayur naik segnifikan.
Diantaranya terjadi pada sawi hijau dan sawi sendok yang semula di harga 6 ribu kini dikisaran 9 ribu hingga 12 ribu per kilo.
Sayur kangkung yang semula dijual 1000 rupiah perikat, kini di jual 3000 rupiah. Kenaikan juga terjadi pada jenis cabe, untuk cabe rawit dijual 48 ribu yang sebelumnya dikisaran 35 ribu rupiah, cabe kriting 40 ribu yang sebelumnya 30 ribu perkilo, sayur brokoli yang semula di jual 15 ribu poerkilo kini tembus di harga 25 ribu rupiah.
Ida. Pedagang Sayur menyebukan “Yang sangat memerlukan banyak air, ini kan kemarau panjang jadi pengaruh sekali sama sayur mayur biasanya kalau kemarau itu murah karena ini kemarau panjang jadi sangat pengaruh sekali sama sayur mayur minta kadar air yang lebih contohnya timun, timun itu minta air dulu murah karena kemarau panjang ini jadi naik harganya dari harga 6 ribu sekarang menjadi 10 ribu-12 ribu, timun baby timun lokal kenaikan terus sawi pakcoy 6 ribu sekarang 12 ribu terus sawi caisim dulu 5 ribu sekarang 9 ribu, brokoli dari 15 ribu sekarang 25 ribu, bunga kol dulu 15 ribu sekarang 20 ribu, cabe-cabean juga begitu naiknya sedikit demi sedikit tapi pasti, setiap hari ada kenaikan”.
Di pasar tradisional terbesar di Yogyakarta ini produk komoditi pangan masih relatif stabil tinggi, baik itu beras hingga daging ayam.
Agung Ristiono, RBTV.
