BANTUL- Ketua Kelompok Anggun Farm Pajangan Bantul, Sutardi menjelaskan perjalanan pendirian kelompok usaha pembibitan Ayam Jawa super tersebut bagi lelaki kelahiran Bantul 1985 tersebut ayam tidaklah asing dalam kehidupannya. Sebelumnya tahun 2000 orang tuanya sudah bergerak dalam bidang ayam petelur untuk menopang kebutuhan keluarga.
Namun Sutardi melihat usaha ayam petelur sangat dipengaruhi kondisi pasar, sehingga ia berusaha mengembangkan usaha baru yang lebih berprospek. Kemudian tahun 2012 dimulailah pendirian Kelompok Anggun Farm di Dusun Beji Kulon Sendangsari Pajangan.
Pada awal berdirinya tahun 2012 ayam indukan dan pejantan jumlahnya terbatas sedang mesin tetasnya berkapasitas 30 ribu. Memasuki usianya yang ke- 8 tahun Kelompok Anggun Farm Pajangan terus maju. Jumlah ayam jantan mencapai 400 ekor sedang ayam betina atau petelur sudah menembus angka 26 ribu ekor. Untuk kapasitas mesin dikelompok saat ini mencapai 240 ribu.
Dijelaskan untuk menjadikan 1 ekor DOC Jawa super prosesnya cukup panjang. Dimulai pengambilan sperma dari ayam jantan, setelah itu inseminasi buatan dilakukan dengan ayam petelur, sehingga nanti telur yang sudah dihasilkan sudah Jawa super.
Tahap selanjutnya telur diambil dan dimasukkan ke mesin tetas untuk menghasilkan DOC Jawa Super.
Sutarji , Pemilik Anggun Farm Bantul mengatakan “ Kami di sini produksi DOC Coper. Coper itu cowok sudah persilangan. Di sini ada indukan betina, indukan betina ini di layer, ini dari pabrik kita kawinkan dengan pejantan Bangkok yang ada di sana. Jadi telurnya kita masukkan di mesin. Nanti DOC nya itu udah jadi DOC Coper, nanti ada persilangan antara layer dengan ayam Bangkok di mana Copernya itu kita ambil dari dagingnya produksi daging untuk konsumsi daging. Dagingnya kita ambil dari telur terus kita kawinkan dengan Ayam Bangkok untuk menghasilkan ayam yang menyerupai Ayam Jawa.
Delly, RBTV.