YOGYAKARTA- Peringatan HUT Kota Yogykarta ke 267 mendapat sambutan antusias dari berbagai lintas elemen masyarakat, di SDN Jetis 1 Kota Yogyakarta, para siswa mengikuti pentas seni anak yang di selenggarakan sekolah.
Para siswa diajak untuk mengenal pentas seni dan budaya untuk lebih mengenalkan budaya masa lalu yang kini nyaris dilupakan, seperti tembang dolanan anak yang dinyanyikan saat bermain bersama. Anak-anak tidak hanya dikenalkan dengan mengenakan busana adat, namun juga bentuk kearifan lokal lain yang dipentaskan melalui tembang dolanan.
Meski terkesan sederhana namun metode ini dinilai cukup bermanfaat karena pesan moral dalam tembang dolanan tersebut. Dengan gelaran pentas ini juga diharapkan tidak hanya dapat menghargai budaya, namun juga dapat lebih menanamkan toleransi terhadap perbedaan, baik suku, agama dan budaya bagi anak-anak sejak usia dini.
Suwarti, Kepala Sekolah mengungkapkan “Supaya kenal, karena selama ini anak-anak kan harusnya mengetahui sebetulnya kita tinggal di mana, lingkungan kita seperti apa. Oh ternyata kita punya banyak kekayaan, makanan-makanan yang ada di Yogya, budaya-budaya yang ada di Yogya.”
Para siswa pun antusias dan berharap agar kegiatan serupa dapat terus di gelar setiap tahunya. Karena dapat lebih mengenal tentang tradisi dan budaya, mereka juga berharap Kota Yogyakarta yang genap berusia 267 akan semakin maju bersih dan pendidikannya terus berkembang.
Deva, Siswa SDN Jetis 1 juga mengungkapkan senang memakai baju adat.
Akila – Fanya, Siswa SDN Jetis 1 menyatakan “ Harapannya semakin maju, bisa bersih kotanya, terus juga pendidikannya semakin berkembang.”
Selain pentas seni, sebagai simbolisasi perayaan HUT Kota Yogyakarta ke 267, juga dilakukan acara potong tumpeng yang berisi aneka makanan dan lauk pauk.
Agung Ristiono, RBTV.