YOGYAKARTA – Beginilah kondisi tumpukan sampah di salah satu titik perbatasan antara wilayah Kota Yogyakarta dan Kabupaten Bantul, tepatnya di depan pintu masuk obyek wisata Kebun Binatang Gembiraloka, Yogyakarta. Meski telah terpasang larangan pembuangan sampah dari pemerintah terkait, namun nyatanya kondisi sampah di sini terlihat semakin menumpuk hingga nyaris meluber ke jalan raya.
Sementara itu, di Kota Yogyakarta padatnya volume sampah terjadi di sejumlah depo, salah satunya di depo sampah Pengok, Gondokusuman, yang kini terpaksa ditutup karena sudah nyaris melebihi kapasitas. Tumpukan sampah di depo ini bahkan sudah setinggi lebih dari 2 meter.
Kabid pengolahan persampahan DLH Kota Yogyakarta mengaku telah melakukan komunikasi dengan Pemerintah Bantul terkait persoalan penanganan sampah perbatasan. Selain itu, pengangkutan sampah juga hingga kini belum dapat dilakukan secara maksimal akibat pembatasan pembuangan di TPST Piyungan.
“Kita istilahnya rukunan dengan Bantul, selalu eksekusi bersama. Jadi, kita juga bareng-bareng dengan Bantul, selain Bantul kemarin mengeksekusi, kita juga selalu ngambil sebenarnya. Tiap pagi saya selalu minta buat temen-temen ngambil di sana, paling ndak satu atau dua gerobak untuk bisa mengurangi. Minimal kan itu. Kita selalu komunikasi dengan Bantul, kira-kira kalau mereka yang selo, ya mereka yang masuk. Yang pasti itu tadi, kita eksekusi bersama, bareng-bareng dengan Bantul dan kalau memang yustisinya Bantul bisa masuk, ya alhamdulillah. Kalau tidak ada yustisi akan selalu seperti itu,” ujar Ahmad Haryoko, Kabid Pengolahan Persampahan Kota Yogya.
Belum normalnya kembali TPS Piyungan membuat penyimpanan sampah di depo ini menjadi lebih lama. Sementara kuota pembuangan sampah untuk Kota Yogyakarta ke TPST Piyungan hanya diberikan 135 ton per hari. Padahal, volume hariannya mencapai sekitar 200 ton sampah.
Agung Ristiono, RBTV.