Perkembangan pariwisata di Kota Solo yang cukup masif dilakukan dimasa Kepemimpinan Gibran, ternyata tidak terlalu berpengaruh banyak terhadap wisata di Yogyakarta. Hal ini terbukti dengan masih tingginya okupansi hotel di Yogyakarta dibandingkan di Solo.
General Menager Unisi Hotel Yogyakarta, Dedi Yusma mengatakan, beberapa kegiatan mice memang banyak dialihkan ke Kota Solo. Namun demikian karena wisata di Yogyakarta masih menjadi daya tarik wisatawan, maka tingkat keterisian hotel di Yogyakarta masih cukup tinggi.
Dedi Yusma, General Manager Unisi Hotel mengatakan “Memang terdengar banyak sebagian di alihkan tapi tidak terlalu berdampak mungkin karena Solo baru saja tapi secara kota dua wisata Jogja masih lebih baik, dari sisi aparecium travel Jogja hotel-hotelnya masih lebih tinggi dari Solo.”
Terkait dengan harga kamar hotel yang berubah sesuai dengan masa libur, pihaknya mengakui menerapkan hal yang sama dengan hotel lain. Namun demikian harga untuk tamu corporate tidak mengalami perubahan. Seperti diketahui, pengelola hotel biasanya melakukan penyesuaian harga saat musim liburan karena banyaknya permintaan kamar. Hal ini terutama dapat dilihat dari sejumlah aplikasi pemesanan hotel.
Dedi Yusma, General Manager Unisi Hotel menyebutkan “Hotel itu ada static rate jadi pada saat rame tadi tiket pesawatlah kayak yielding yiel up kita bisa naik tapi kalau corporate sepanjang tahun misal dari 5 januari sampai 20 desember itu sama itukan bedanya orang kontrak kalau yang pakai online travel agent seperti turun naik pada dasarnya.”
Widi, RBTV