Universitas Gajah Mada memiliki banyak hasil penelitian dan inovasi yang dapat dimanfaatkan oleh kalangan industri. Bahkan, peneliti di lingkungan Universitas Gajah Mada juga mampu melakukan berbagai hal untuk mencapai hilirisasi.

Bahkan di sisi lain, juga siap membantu industri untuk menemukan berbagai hal yang kemudian dibutuhkan masyarakat atau hulu-isasi.

Prof. Ova Emilia, Rektor UGM, menjelaskan, “Komitmen untuk downstreaming perhiliran hasil riset dan inovasi perguruan tinggi yang tadi beberapa sudah dilihat. Memang ada beberapa kendala-kendala yang kaitannya adalah mungkin kalau dari sisi hilirisasi adalah yang sudah selesai produk untuk dapat ditangkap oleh pasar ataupun dalam bentuk prototype, jadi bagaimana untuk meng-invite industri untuk membantu hulu-isasi sehingga nanti mampu untuk di downstreaming-kan. Dalam hal ini, UGM membuka pintu kolaborasi dengan pelaku industri.”

Menanggapi hal itu, Menteri Perencanaan Pembangunan, Suharso Monoarfa, menegaskan akan membantu dan akan menggandeng kalangan senior industri dari Jepang.

Suharso Monoarfa, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, mengatakan, “Untuk membantu, mendukung, dan membenahi sekolah ini bisa jadi pakem. Kalau bisa kita carikan sister vokasinya di perusahaan-perusahaan besar di Jepang. Dan mereka juga memberi bantuan, mereka ambil andil, mereka juga punya CSR mereka untuk Gajah Mada. Daripada mereka saingan sama China masuk ke Afrika, sementara kita di sini perlu banget dan mereka punya latar belakang yang baik sama Indonesia.”

Sebelum bertemu dengan pimpinan Sekolah Vokasi UGM, Suharso Monoarfa menyaksikan pameran karya inovasi dan temuan Universitas Gajah Mada yang mungkin diangkat ke industri.

Deon, RBTV.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *