Siddik Pramono, Ketua FKUB Daerah Istimewa Yogyakarta, mengatakan pemberdayaan FKUB atau Forum Kerukunan Umat Beragama dalam mendukung suksesnya Pemilu 2024 yang aman dan damai, menjadi salah satu aset yang tidak dimiliki oleh negara lain. Terbukti FKUB dari waktu ke waktu menjadi salah satu pilar yang mengelola harmoni kehidupan kebangsaan di Indonesia.
Ditambahkannya, potensi ancaman konflik atau gesekan-gesekan antar individu dan kelompok dengan latar belakang agama dalam 5 tahun terakhir meningkat dan menjadi fokus berita di Yogyakarta.
Karena itulah FKUB DIY menggelar rapat koordinasi yang menghadirkan Kapolda Daerah Istimewa Yogyakarta, kementerian agama, dan tokoh agama yang ada di kota dan kabupaten. Koordinasi ini untuk mempersatukan persepsi agar hal-hal yang tak produktif dapat terhindarkan, apalagi menjelang pemilihan presiden 2024 mendatang.
Siddik Pramono, Penyelenggara, menjelaskan, “Untuk bisa ikut bagaimana mengembangkan pemilu damai yang saling menghormati sesama pilihannya masing-masing, yang saling menghargai. Ya itu dalam kerangka ini pula agar kemudian menghindarkan diri. Seluruh rumah ibadah di tempat ibadah, tidak dipergunakan di dalam kerangka untuk berkampanye ataupun simbol-simbol bagian dari pemilu pada tahun 2024. Maka, tentu kami sangat mengharapkan kerja sama semua pihak dan bagaimana mewujudkan pemilu damai di Daerah Istimewa Yogyakarta.”
Kapolda DIY berharap, komunikasi dan kontribusi dari seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama menjaga kondisi Jogjakarta yang tertib aman dan damai.
Irjen Pol Suwondo Nainggolan, Kapolda DIY, menyatakan, “Menjaga itu seluruh masyarakat, Polda bersama dengan seluruh stakeholder, dari mulai pemerintah daerah, Polri, TNI, dan forum komunikasi umat beragama ini. Ini menjadi sebuah grup besar, bersama dengan seluruh tokoh masyarakat dan seluruh masyarakat yang ada, itu kita bekerja sama. Nah, hal-hal yang mungkin berangkat dari ketidakpahaman, nah inilah tugas kita untuk memberi pemahaman.”
Delly, RBTV.
