SLEMAN- Sebagai upaya pelestarian sumber mata air, sejumlah pelestari budaya di Sleman menggelar tradisi Merti Umbul Temanten. Kegiatan tersebut di tandai dengan pengambilan air Umbul Temanten yang sebelumnya telah didoakan oleh para sesepuh Dusun Lojajar.
Umbul Temanten merupakan salah satu jantung sumber mata air Yogyakarta. Umbul Temanten memiliki peran penting dalam kesejahteraan masyarakat. Tidak hanya sebagai saluran irigasi persawahan setempat saja, namun air dari Umbul Temanten juga disinyalir menjadi mata air yang mengalir hingga pelosok daerah di Yogyakarta.
Selain sebagai wujud syukur atas segala limpahan berkah, ritual ini juga bertujuan untuk memohon perlindungan kepada tuhan untuk kelestarian alam sekitar agar terhindari dari kerusakan lingkungan maupun bencana.
Merti Dusun Lojajar dikemas dalam prosesi adat Kirab Bregada, air Umbul Temanten, pasukan patung Dewi Sri disertai arak – arakan gunungan berisi berbagai makanan dan hasil bumi yang diberangkatkan dari Umbul Temanten menuju lapangan volly Dusun Lojajar.
Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa menyampaikan apresiasinya atas penyelenggaraan upacara adat Umbul Temanten dan Merti Desa Lojajar. Menurut Danang, upacara adat Umbul Temanten dan Merti Desa ini menjadi bentuk rasa syukur masyarakat atas segala sesuatu yang telah diberikan oleh Tuhan yang Maha Esa.
Selain itu, Danang juga menyebut rangkaian prosesi adat yang dilaksanakan dalam kegiatan ini juga sebagai bentuk pelestarian budaya dan mewujudkan semangat kebersamaan karena dalam penyelenggaraannya melibatkan berbagai unsur masyarakat.
Danang Maharsa ( Wakil Bupati Sleman ) menerangkan “ Mboten kate asat kan banyunipun bening Bening teras, meniko tentune mawon umbul meniko insyaallah mangke saget kagem mbantu poro petani ingkang sak meniko mbok bileh musem ketigo kekirangan toya ananging kulo wau, nggeh mirsani kiyambak wonten lokasi umbul meniko sak estu toyanipun gembrojok lan bening insyaallah kagem saget kebetahan pertanian lan saget kabetahan puniko sedoyo ingkang butuhaken toya.”
Drajat Giri Pawoko ( Dukuh Padukuhan Lojajar ) menyampaikan “Meniko umbul ingkang kagem panguripan sedoyo wargo masyarakat padukuhan lojajar sekitaripun awit umbul meniko mboten nate asat mboten nate butek. Mugi-mugi sak lajengipun upocoro adat umbul temanten niko tansah dados adicoro ingkang rutin wonten Padukuhan Lojajar. Mugi-mugi kulo nyuwun dukunganipun umbul meniko saget dados objek pariwisata ingkang mengusung kebudayaan religi lan sedoyo umum masyarakat mugi mugi saget dilaksanakan.”
Kadir, RBTV.
