Pejabat walikota Singgih Raharjo menyampaikan bahwa untuk pengelolaan sampah dikota yogyakarta pihaknya akan melakukan pengelolaan dari hulu hingga hilir. Untuk tingkat hilir akan ada penggembangan TPS termasuk bekerjasama dengan investor. Pihaknya telah mendapatkan investor dan akan memulai beroperasi pada awal 2024. Melalui cara ini, paling tidak bisa mengurangi residu sampah hingga 60 ton per hari.
Investor tersebut datang dari wilayah daerah istimewa Yogyakarta (DIY) yang berafiliasi dengan Perseroan Terbatas (PT) di luar Jogja. Pengelolaan sampah yang dilakukan investor nantinya mengusung teknologi asal Korea Selatan. Meskipun sudah ada langkah tersebut, Namun masyarakat diharapkan juga ikut berpartisipasi dalam pengelolaan sampah ini. Dengan memilah sampah sebelum dibuang ke TPS.
Pejabat walikota Singgih Raharjo menyatakan “Cara pengolahaanya teknologi Korea itu dengan pembakaran, dengan H2O, atau air, yang dipisahkan, diambil Hidrogenya. Jadi, ini akan ramah lingkungan, yang kemudian prosesnya adalah pemusnahaan sampah, dengan teknologi yang sangat tinggi proses suhunya sampai 1500 derajat celcius, jadi ramah lingkungan karena pembakaranya dengan Hidro, teknologi Hidro dari Korea.”
Rinamaulita RBTV.