Kabid Pengelolaan Perpustakaan dan Penggembangan Gemar Membaca Nunun Zulaikha menyampaikan bahwa pasca pandemi angka kunjungan ke perpustakaan Kota Yogyakarta yang ada Kotabaru , perpustakaan alternatif wilayah selatan Kota Yogyakarta (pevita), maupun perpustakaan rujukan mengalami peningkatan. Bahkan untuk lebih menarik pengunjung tidak hanya secara ofline, perpustakaan Kota Yogyakarta juga melakukan beberapa inovasi seperti sapa ratu.

Selain itu, perpustakaan kota juga megadakan kegiatan untuk peningkatan literasi agar nantinya pengunjung tidak hanya melakukan kegiatan baca tulis saja namun juga bisa terimplementasi dari menulis bisa menjadi suatu karya untuk pemberdayaan masyarakat.

Kabid Pengelolaan Perpustakaan dan Penggembangan Gemar Membaca, Nunun Zulaikha menyampaikan “Setelah pasca pandemi jelas karena kami melakukan banyak trobosan, inovasi di perpustakaan ada peningkatan baik itu yang ada di Kotabaru (pevita) maupun di layanan rujukan. Kami juga mengemasnya tidak hanya sekedar kunjungan secara offline tetapi kami juga banyak menggunakan piranti dari IT, seperti halnya untuk sapartu yang besok akan maju juga dalam salah satu final inovasi di tingkat kota.”

Sementara Sekda Kota Yogyakarta, Aman Yuriadijaya menyampaikan bahwa inovasi yang dilakukan perpustakaan sudah luar biasa, tidak hanya mengembangkan bagian literasi, namun juga masuk dalam literasi terapan, dan kemudian diterapkan untuk kepentingan masyarakat.

Sekda Kota Aman Yuriadijaya juga menyampaikan “Apa yang dilakukan perpustakaan sudah sangat luar biasa tidak hanya sebagai bagian untuk mengembangan konteks literasi tetapi sudah masuk kepada yang dinamakan literasi terapan. Jadi apa yang dibaca kemudian diterapkan dan nyata punya manfaat yang jelas bagi kepentingan masyarakat.”

Rinamaulita, RBTV.



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *