GUNUNGKIDUL

Beginilah kondisi kesulitan air bersih yang dialami oleh warga dusun Gebang, desa Pengkol, kecamatan Nglipar, Gunungkidul saat musim kemarau berkepanjangan saat ini. Warga memanfaatkan belik atau sumber air yang berada di sungai jambu setempat sebagai sumber air bersih.

Meski kondisi sungai mengering, namun belik atau sumber air yang ada kondisi nya cukup layak digunakan dan dimanfaatkan warga untuk keperluan sehari hari seperti mandi, minum, masak dan mencuci. Warga mengaku, pemanfaatan belik sungai di musim kemarau sudah terjadi sejak puluhan tahun silam. Satu belik atau sumber air ini biasanya dimanfaatkan oleh 4 hingga 10 kepala keluarga. Mereka mengaku tidak memiliki pilihan lain selain memanfaatkan belik sebagai sumber air sebab saluran PDAM tidak menjangkau wilayah mereka yang merupakan salah satu wilayah perbukitan.

Dwi Apriliyanto, warga menyatakan “Rata-rata kalau warga dusun sini itu menggunakan air sumur, terus ada yang sumur dari belik atau sumur di pinggir kali itu, di pinggir kali ini ada belasan belik yang itu rata-rata kalau satu belik itu di gunakan oleah 4, 5 sampai  6 kepala keluarga, jadi sistemnya satu sumur itu di kasih pompa, pipa di salurkan ke rumah, jaraknya variatif ada yang ratusan meter bahkan ada yang 1 kilo lebih, untuk mengangkat itu biasanya juga warga menggunakan 2 atau 3 pompa air supaya airnya bisa sampai rumah dan itu di gunakan beberapa rumah atau beberapa kepala keluarga.”

Tingginya harga air tangki yang mencapai 150 ribu rupiah kapasitas 5000 liter dirasa warga sangat memberatkan sehingga warga memilih untuk patungan serta memasang saluran pompa beserta pipa kerumah rumah meski berjarak ratusan meter. Masyarakat berharap kepada pemerintah agar menyediakan sumber air bersih baik berupa sumur bor ataupun saluran PDAM untuk mendapatkan air bersih terutama di musim kemarau saat ini.

Agung Ristiono, RBTV

By mrs EVI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *