SOLO – Warga Kelurahan Sondakan, tumpah ruah dalam, Kirab Boyong kantor Kelurahan Sondakan ini. Bagaimana tidak, akhirnya mereka memiliki, kantor yang lebih representatif, setekah menanti 13 tahun.
Kirab boyong ini, start dari kantor kelurahan lama, di jalan Samanhudi, dan finish di kantor baru, di jalan Agus Salim.
Berbagai atraksi, menjadi daya tarik tersendiri, seperti kesenian reog, kirab gunungan hasil bumi, karnaval mobil hias, dan pertunjukkan kostum unik.
Selain itu, kirab boyong menampilkan, produk UMKM potensial di Sondakan, seperti kerajinan batik, dan kerajinan wayang kulit.
Prasetyo Utomo, Lurah Sondakan menyatakan “Untuk peserta ini dari setiap Rw mengeluarkan gunungan, ini juga dikawal dari rombongan gajah klumpuk, music bamboo, kemudian yang dibelakang rombongan reog sebagai simbol kepindahan kelurahan lama ke kelurahan baru. Kelurahan lama di jalan Samanhudi, keluarahan baru di jalan Agus Salim.”
Kantor kelurahan Sondakan yang baru, berdiri di lahan, seluas 2.600 meter persegi. Kantor baru ini memiliki kelengkapan, seperti akses bagi warga disabilitas, ruang laktasi dan lainnya.
Warga kelurahan Sondakan berharap, selanjutnya akan ada peningkatan pelayanan, bagi mereka.
Susi, Warga Sondakan menyatakan “Harapan kita sebagai warga, supaya dengan berpindahnya dari kelurahan lama ke kelurahan baru cari tempat yang lebih luas, jadi kelurahan semain baik, semakin nyaman untuk melayani warganya.”
Pembangunan kantor kelurahan Sondakan, menggunakan APBD Kota Surakarta, sebesar lima koma tiga milyar rupiah. Dana juga pembangunan berasal, dari hibah pemerintah Uni Emirat Arab, sebanyak dua koma sembilan milyar rupiah.
Rizki Budi Pratama, RBTV