

Dalam kesempatan ini, BI Surakarta memberikan pelatihan, bagi setidaknya 142 orang guru, SMP, MTS Sederajat, di Kota Solo. Mereka mendapat bekal ilmu mengenai rupiah, termasuk soal mengantisipasi, adanya uang palsu.
BI Surakarta membeberkan, beberapa cara membedakan uang asli dan palsu. Mereka percaya diri, pecahan baru saat ini, sangat sulit dipalsukan.
Meski demikian, giat memberikan edukasi ini, sekaligus sebagai respons, atas kasus pemalsuan uang, yang melibatkan remaja 16 tahun, beberapa waktu lalu.
Nugroho Joko, Kepala Kantor BI Surakarta Menyatakan “Di sidik karena membelanjakan uang palsu karena suruhan orang, nah itu adalah kasus yang menguatkan bahwa di kalangan remaja pun juga masih belum terlalu aware terhadap keaslian uang rupiah, sehingga menjadi korban kejahatan uang palsu. Dan ini menjadi benteng yang utama, karena uang palsu itu tidak akan beredar kalau tidak ada yang tertipu. Ketika di cetak tidak beredar kan tidak berpengaruh, itu artinya edukasi ini menjadi benteng preventif atau pencegahan yang paling utama.”
Teguh Prakosa, Wakil Wali Kota Surakarta Menyatakan “Kami pemerintah mengapresisasi dan mengharapkan bapak ibu guru bisa menjadi motivatornya, edikatornya, siswa-siswa nya. Bahwa mengenal rupiah ini tidak hanya warna, justru ya harus diraba asli apa tidak.”
Baik BI maupun Pemkot Surakarta, berharap dengan peran para guru, dalam pembentukan karakter pemuda Indonesia. Sebelumnya 2022, BI Surakarta juga memberikan pembekalan serupa, kepada guru-guru setingkat SMA.
Rizki Budi Pratama, RBTV.