Perum Bulog Kota Surakarta, mengantisipasi kenaikan harga pangan, saat musim kemarau. Caranya dengan mendistribusikan beras medium, dalam kegiatan siap jaga pasar dengan SPHP, atau Sigap.
Di Pasar Legi Kota Solo ini, ada 16 kios pengecer, yang menerima distribusi, sekitar 5 kuintal beras. Rinciannya adalah, 100 pack beras 5 kilogram SPHP.
Sementara harga beras medium ini, berada di kisaran 11 ribu rupiah, per kilogram. Bulog juga memberi batasan, bagi pedagang maksimal 2 ton, dan bagi konsumen hanya 2 pack atau 10 kilogram.
Upaya ini diharapkan, mampu terus menekan harga kebutuhan pangan, terutama beras. Bulog pun memastikan, pasokan beras di solo terbilang aman, yaitu 16.800 ton, dari target 19.000 ton.
Andy Nugroho, Kepala Perum Bulog Surakarta Menyatakan “Yang memang sebenarnya SPHP kegiatan stabilisasi pasar, harga pasar dan pasokan ini sudah mulai berlangsung dari awal tahun atau dari Januari 2003. Tapi kebetulan di kesempatan ini, kita nama kan Sigap. Jadi tujuannya yang pertama untuk menjamin bahwa ketersediaan stok di kami itu di kami itu cukup. Jadi masyarakat diharapkan tidak terlalu panik atau panic buying, terhadap kondisi yang saat ini memang secara produksi sedang rendah jadi harga beras naik.”
Teguh Prakosa, Wakil Wali Kota Surakarta Menyatakan “Yang utama adalah beras, karena di kabupaten kota yang lain sudah merangkak naik, sebelum isu-isu masuk ke Solo maupun Solo Raya, maka di tanggapi oleh mereka bulog, dan hari ini langsung di distribusikan 8 ton. Ini yang di Pasar Legi, belum lagi nanti yang di Pasar Gede kurang lebih 20 ton. Dan nanti akan di distribusikan terus, sambil melihat nanti situasi dan kondisi.”
Upaya ini juga dilakukan, sebagai respons dampak kemarau, terhadap hasil panen, di masa tanam 3 bulan, atau pada bulan November 2023 mendatang.
Rizki Budi Pratama, RBTV.