Inilah tumpukan sampah yang masih terlihat di tepi jalan raya di barat lapangan jalan kenari kota yogyakarta pada sabtu sore. Sudah sekitar 3 hari tumpukan sampah tersebut dan kini terus bertambah banyak dan semakin menggunung.

pembukaan depo sampah secara terbatas di seluruh depo dan tps di kota yogyakarta yang dilakukan pemerintah kota yogyakarta sejak tanggal 3 agustus lalu nyatanya tak membuat warga menghentikan aktivitas buang sampah di tepi jalan raya.

pembukaan depo secara terbatas ini dijadwalkan untuk 1 jam yang dimulai pukul 8 hingga 9 pagi.

pj walikota yogykarta singgih raharjo mengaku perihatin atas perilaku warga ini dan berharap agar warga mematuhi untuk membuang sampah kedepo, dan membuang sampah yang sudah dipilah atau sampah residu. Sampah liar yang dibuang di sembarang tempat pastinya akan membuat kotor dan kesan kumuh.

Singgih Raharjo, pj walikota Yogyakarta Menyatakan “Jadi, saya sangat menyayangkan ya, karna masih ada masyarakat yang membuang sampah di jalanan yang tidak pada tempatnya. Padahal kita kan sudah membuka semua depo dan tps dengan penjadwalan, tentu ini sebetulkan ingin memberikan kesempatan masyarakat yang sudah menahan beberapa hari, kemudian menyalurkan sampah residunya ke depo depo terdekat dan tentu kalok kasus yang kemarin, ini yang didaerah mana itu, patuk atau di Jogja sekitar. Dan kita selesaikan di pagi hari tadi sudah bersih, dan saya berharap itu tidak ada lagi besok ya.“

Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah kota Yogyakarta. Salah satunya adalah pembuatan biopori secara mandiri kepada warga. Di harapkan dengan metode sederhana tersebut akan segnifikan mengurangi sampah warga.

Agung Ristiono, RBTV.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *