Umat GKJ Gandekan Solo menggelar kirab unduh-unduh memperingati pentakosta, atau lima puluh hari usai paskah. Kirab diawali dengan arakan gunungan salib yang berisi makanan ringan dan jajanan pasar.

Selain itu, terdapat gunungan sayuran dan buah sebagai wujud syukur atas hasil bumi yang di dapatkan. Para peserta kirab berjalan di sepanjang kampung Purwodiningratan, hingga Gandekan.

Kegiatan kirab ini sekaligus menjadi salah satu cara untuk melestarikan tradisi Jawa. Terdapat pula semangat toleransi, serta saling berbagi antar sesama manusia.

“ini adalah bagian dari kita mengucap syukur kepada Tuhan dengan unduh-unduh yaitu hasil bumi. Kita panen dari hasil bumi, kita hidup di Indonesia inilah ungkapan syukur kami kepada Tuhan. Termasuk kami berusaha menjaga toleransi, sinergi sehingga karnafal ini berjalan dengan konsep-konsep budaya nasional”. Ujar Amang Daru Wiyanto, ketua penyelenggara.

Selain merayakan pantakosta, acara ini juga dalam rangka memperingati hari ulang tahun ke lima puluh gereja. Harapannya para peserta kirab mampu menjaga kedamaian antar umat beragama.

Rizki Budi Pratama, RBTV.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *