Setiap masa liburan, wisatawan selalu belanja oleh-oleh untuk dibawa pulang ke tempat asalnya. Biasanya wisatawan juga sudah memiliki toko oleh-oleh langganan, sehingga tidak perlu mencoba ke toko yang lain. Kondisi inilah yang membuat salah satu toko oleh-oleh di Kulon Progo selalu ramai saat masa liburan.

Sudah menjadi hal yang biasa, sejumlah toko oleh-oleh kuliner khas kabupaten Kulon Progo selalu di serbu pelanggan saat masa liburan. Alhasil, omset pedagang meningkat drastis berkali-kali lipat di bandingkan dengan hari biasa.

Kondisi ini juga di alami oleh toko sekaligus produsen makanan tradisional khas Jogja, yang terletak di dusun Terbah Wates Pengasih, Kulon Progo. Toko ini tidak pernah sepi pengunjung, selama masa liburan, terutama saat libur panjang.

Toko oleh-oleh terkenal di Kulon Progo ini, selalu ramai di kunjungi wisatawan dari berbagai daerah, yang hendak membeli buah tangan, untuk dibawa pulang ke daerah masing-masing.

Menjual berbagai macam jajanan tradisional, saat musim liburan, toko ini bahkan mengalami peningkatan omset bekali-kali lipat di bandingkan hari biasa. Tercatat sekitar 12 ribu hingga 15 ribu dus makanan terjual setiap hari. Selain di bawa pulang untuk dikonsumsi sendiri, oleh-oleh seperti bakpia, wingko, peyek maupun makanan tradisional lainnya ini, biasanya juga di beli untuk di bagikan ke teman maupun sanak saudara.

“Saya dari Jakarta, dan kalau balik kesini beli bakpianya di sini, ini juga makanan khas Jogja, untuk oleh-oleh dan di bawa pulang juga. Tetangga, keluarga, dan untuk orang-orang kantor juga akan saya beri.” Ungkap Lia, pembeli

Pemilik toko oleh-oleh bakpia, Rahmat Sugianto menyebut, peningkatan omset penjualan ini selain dari pembeli yang datang langsung ke toko, beberapa pelanggan juga memesan oleh-oleh secara online untuk selanjutnya dikirim ke kota tujuan masing-masing.

“Peningkatan pembelian di sini meningkat hampir seribu persen. Kalau hari biasanya, rata-rata 2 ribu dus, kalau masa-masa liburan seperti sekarang, bisa sampai 12 ribu sampai 15 ribu dus. Banyak yang membeli bakpia dan wingko, dan beberapa makanan lain. Kalau hari biasa, pendapatannya 10 juta, tapi kalau masa-masa liburan ini bisa sampai 30 sampai 40 juta.” Ungkap Rahmat Sugianto, pemilik toko

Bagas, RBTV.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *