Aliansi warga Bayen mengadakan silaturahmi dengan para tokoh masyarakat di Padukuhan Bayen Kelurahan Purwomartani Kapanewon Kalasan, Sleman, DIY. Silaturahmi yang di kemas dalam bentuk diskusi ini. Juga diikuti oleh para tokoh masyarakat. Perwakilan kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta dan PT Jasa Marga Jogja Solo.

Diskusi yang di gelar secara tenang dan aman ini di gelar usai terjadinya aksi demo terkait pemindahan makam. Yang terdampak pembangunan Jalan Tol Jogja Solo. Salah satu permasalahan yang sempat di rasakan warga adalah ketidakjelasan soal pemindahan makam. Ada sebanyak dua lahan pemakaman warga yang harus di relokasi karena terdampak tol. Dengan luas masing-masing 700 meter persegi dan 114 meter persegi yang berisi 300 pusara makam.

“Ada dua lahan makam, yang satu terkena semua dan satunya sebagian. Untuk kejelasan memang kemarin sudah ada pembicaraan, kaitannya dengan pemindahan. Tapi untuk masalah anggaran pemindahan, kita masih belum jelas. Untuk luas lahan makamnya, yang satu 700 meter dan satunya 114 meter. Untuk jumlah pusaran makamnya kurang lebih 300,” ujar Mukti Sukamdani, Dukuh Bayen.

Sementara itu, Kasubdit 2 Ditintelkam Polda DIY, AKBP Dwi Prasetio Nugroho mengatakan. Kehadiran jajaran Polda DIY dalam kegiatan ini adalah untuk  memfasilitasi berbagai aspirasi warga dengan pihak terkait. Dengan harapan semua pihak mendukung kelancaran pembangunan Tol Jogja-Solo Untuk Kepentingan Masyarakat.

“Harapannya memang proyek ini bisa berjalan sesuai dengan proses dan masyarakat yang terdampak langsung bisa terfasilitasi ketika ada kendala-kendala di lapangan. Serta menjadi wadah melalui komunikasinya atau paguyuban ini untuk melakukan komunikasi yang sinergis. Dengan pihak pelaksana maupun pihak perangkat desa,” ujar AKBP Dwi Prasetio, Kasubdit 2 Dit Intelkam Polda DIY.

Warga Bayen sendiri sejak lama telah meminta pemindahan makam warga kepada pihak Jasa Marga Tol Yogyakarta-Solo. Namun hingga hari ini belum mendapatkan kejelasan. Warga sendiri telah menyiapkan sebuah lahan berstatus tanah kas desa. Seluas 2000 meter dengan akses jalan masuk 650 meter.

Agung Ristiono, RBTV.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *