
Kepala Diskominfo Jembrana,I Ketut Eko Susila Artha Permana Menyampaikan Jembrana Satu Data Dari Desa, Dihadirkan Sebagai Upaya Untuk Memberikan Pelayanan Terutama Bagi Masyarakat Di Kabupaten Jembrana, Yang Mayoritas Berprofesi Sebagai Petani. Aplikasi Ini Merupakan Hasil Kolaborasi Dengan Bps, Sehingga Di Dalamnya Terdapat Data Jumlah Penduduk Miskin, Ekstrim Dan Stunting.
“ bahwa kita sangat di bantu pentingnya data Stunting itu ada untuk mengambil kebijakan dan keputusan di dalamnya ini sebagai ini sebagai kronologis karna masyarakat kita dengan jumlah masyarakat legendaris petani,petani demi kian sehingga ini menjadi pemikiran tim kita berapa si masyarakat kami yang punya sawah”jelas I KETUT EKO SUSILA ARTHA PERMANA ( KEPALA DISKOMINFO JEMBRANA ).
Sementara Kepala Diskominfosan Kota Yogyakarta Ignatius Triharsono Menuturkan Bahwa Aplikasi Yang Dikembangkan Bekerjasama Dengan Diskominfo, Badan Pusat Statistik (BPS) Dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Jembrana, Dinilai Sangat Representatif Untuk Mengetahui Kondisi Secara Real Sosial Di Masyarakat. Data Tersebut Menjadi Tumpuan Dalam Pemanfaatannya ,Untuk Saling Memberikan Dampak Baik Di Lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta Maupun Dalam Memberikan Layanan Bagi Masyarakat.
“bukan sekedar kolaborasi tapi ilaburasi antara titik,sehingga masing-masing kemudian bisa berperang dalam kontek membangun system pemdataan sangat luar biasa bisa dikatakan poket 1 poket 2 rapot keluarga bisa dikatakan vailingpotensidesa kemudian desa menjadi kalo dalam Bahasa umroh terbebas dari tuntutan setiap tahun untuk menyampaikan data sesuai dengan format pemohon”jelas IGNATIUS TRIHARSONO ( KEPALA DISKOMINFOSAN KOTA YOGYAKARTA ).
RINAMAULITA RBTV.