KPU Kota Yogyakarta terus melakukan pendalaman dan kajian terkait jumlah partisipasi pemilih pada Pilkada Kota Yogyakarta, yang mengalami penurunan dibandingkan Pilkada sebelumnya.

Sebelumnya, KPU Kota Yogyakarta menargetkan tingkat partisipasi pemilih pada Pilkada tahun ini dapat mencapai angka 80 persen. Namun, kenyataannya tingkat partisipasi pemilih hanya menyentuh sekitar 70 persen.

Komisioner KPU Kota Yogyakarta Divisi Teknis Penyelenggaraan, Erizal, mengaku bahwa dibutuhkan kajian dan penelitian yang mendalam untuk mengungkap penyebab rendahnya tingkat partisipasi pemilih tersebut.

Merujuk pada hasil rekapitulasi suara Pilkada Kota Yogyakarta tingkat kota, terdapat 208.401 pemilih yang menggunakan hak pilihnya. Sementara itu, daftar pemilih tetap yang tercatat sebanyak 320.594 pemilih. Dengan demikian, ada 112.193 pemilih yang tidak mendatangi TPS pada 27 November 2024 lalu. Tingkat partisipasinya pun hanya mencapai 65 persen, turun dibandingkan Pilkada Kota Yogyakarta 2016 yang mencapai hampir 80 persen.

“tapi saya kira itu kalo pilpres pesertanya banyak kalo dulu caleg kita 2024 pileg nya itu kalo di tingkat kota itu 394 orang 5 dapil jadi ibaratnya kalo dulu itu perbandingannya 1 banding 20 penyelenggara peserta dibandingkan dengan pemilih itu 1 banding 20 kalo sekarang kan 3”ujar Erizal komisioner KPU kota Yogyakarta

memperkirakan bahwa salah satu faktor penurunan partisipasi pemilih dalam Pilkada ini adalah banyaknya warga Kota Yogyakarta yang bekerja atau berdomisili di luar daerah, sehingga ada kemungkinan pemilih di Kota Yogyakarta memilih untuk tidak menggunakan hak suaranya di TPS.

Agung, RBTV

By ernita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *