Bantul – Koordinator Divisi Teknis KPU Bantul, Mestri Widodo, mengatakan simulasi pencoblosan ini dilakukan untuk mempersiapkan seluruh tahapan pemungutan suara, mulai dari partisipasi warga sebagai pemilih, kelompok penyelenggara pemungutan suara, hingga proses penghitungan suara.
“Simulasi pemungutan dan perhitungan suara untuk satu kali saja begitu, untuk persiapan hari pemungutan suara di tanggal 27 November 2024. Dipilihnya TPS 5 Destan ini tentu karena kami berpendapat bahwa di sini pemilihnya mendekati angka 600, yaitu sejumlah 492 pemilih, dan ada satu pemilih disabilitas yang menggunakan kursi roda,” ujar Mestri Widodo, Kordiv Teknis KPU Kab. Bantul.
Sementara itu, kegiatan serupa juga dilakukan oleh KPU Kabupaten Kulon Progo. Simulasi pencoblosan ini diharapkan dapat memberikan gambaran kepada warga sehingga dapat meningkatkan partisipasi masyarakat pada hari pemungutan suara dalam Pilkada 2024.
Bagi anggota kelompok penyelenggara pemungutan suara, simulasi ini diharapkan memberikan pemahaman praktis setelah mereka mendapatkan bimbingan teknis.
“Bermanfaat apalagi untuk tunawicara. Kalau ada yang belum tahu, bisa lebih tahu lagi. Ga ada kesulitan dan lumayan enak,” ujar Nur Ikhwan Fathoni, warga.
“Simulasi hari ini didesain dengan suasana seperti di DPT dan TPS nanti saat pemilihan tanggal 27 November. Hanya bedanya pada surat suara, karena di Kulon Progo ada 3 pasangan calon, sesuai dengan surat dinas KPU ditambahkan satu calon lagi sehingga menjadi 4 pasangan calon. Untuk nomor urutnya, tidak menggunakan nomor satu, dua, atau tiga, tetapi nomor urut yang berbeda, sehingga pilihan dari pemilih nanti tidak akan memiliki pasangan nomor satu, dua, atau tiga,” ujar Budi Priyana, Ketua KPU Kulon Progo.
Tim Kabar Jogja RBTV.