Kasus anemia di kalangan remaja putri di Kota Yogyakarta mencapai angka 29,5 persen, mendekati ambang batas yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta sebesar 30 persen. Menurut Kabid Kesehatan Masyarakat, Aan Iswanti, tingginya angka anemia ini disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk kurangnya konsumsi makanan bergizi dan minimnya aktivitas olahraga di kalangan remaja putri.
Sebagai upaya penanggulangan, Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta menggiatkan Gerakan Aksi Bergizi, salah satunya dengan membagikan tablet tambah darah kepada remaja putri. Meski angka tersebut belum mencapai ambang batas 30 persen, upaya lebih lanjut terus dilakukan untuk memastikan tablet tambah darah diminum secara teratur oleh para remaja.
“Hasil Terakhir Pada Tahun 2023,Itu Di Angka 29,5 Persen Dari Remaja Putri Yang Ada Di Kota Yogyakarta Kmeudian Sementara Batasnya Itu 30 Persen ,Nmaun Itu Sudah Cukup Tipis Sekali, Walaupun Belum Mencapai 30 Persen,Sehingga Kami Menggalakkan Gerakan Aksi Bersih Terutama Minum Tablet Tambah Darah Dan Secara Spesifik Jika Tidak Dikawal ,Betul-Betul Di Pastikan Diminum,Dikarenakan Remaja dengan Berbagai Alasan “ Ungkapnya KABID Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Jogja AAN Iswanti.
Rina Maulita , RBTV.