Djamuan Istimewa, adalah persembahan flagship event dari kantor Perwakilan Bank Indonesia Daerah Istimewa Yogykarta(DIY). Pada tanggal 31 Agustus 2024 Djamuan Istimewa atau DIgitalisasi Jogja untuk semua Kalangan nan Istimewa diselenggarakan dengan semarak di Benteng Vredebrug, untuk menggaungkan semangta akselerasi ekonomi dan keuangan digital di DIY melalui peningkatan akseptasi digital, inklusi keuangan dan kampanye sistem pembayaran digital yang Cepat, Mudah, Murah, Aman, dan Handal (CEMUMUAH).

Acara yang merupakan bagian dari rangkaian Pekan QRIS Nasional (PQN) DIY dan kampanye Jogja QRIStimewa ini menjadi wujud komitmen bersama serta sinergi berkelanjutan anatara Bank Indonesia dengan Pemerintah Daerah DIY, Badan Musyawarah Perbankan Daerah, Penyedia Jasa Pembayaran Bank maupun nonbank, akademis, asosiasi, industri, dan berbagai pemangku kepentingan lainnya dalam mendukung perluasan ekonomi dan keuangan digital di DIY. Kegiatan Djamuan Istimewa di awali dengan fun walk yang diikuti lebih dari 1000 peserta dari berbagai kalangan dengan penuh antusias.

Dalam upaya memperluas akseptasi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) acara ini juga dilakaukan peluncuran Parkir dan Pasar Sehat, Inovatif, Aman, Pakai (S.I.A.P) QRIS yang merupakan inisiatif Bank Indonesia bersama Pemerintah Daerah DIY dan Kota Yogyakarta. Pada tahun ini, Bank Indonesia meluncurkan satu titik Pasar S.I.A.P QRIS baru, yakni Pasar Sentul bekerja sama dengan Dinas Perdangan Kota Yogyakarta dan Bank BPD DIY, serta dua titik parkir S.I.A.P QRIS baru, yakni Tempat KHusus Parkir (TKP) Ketandqan dan Beskalan, bekerja sama dengan Dinas Perhubungan DIY. Peluncuran ketiga titik baru ini melanjutkan sinergi yang sebelumnya telah terjalin dan menghasilkan 11 titik pasar dan dua titik parkir S.I.A.P QRIS di DIY.
Selain itu, pada kesempatan yang sama juga diluncurkannya Modul Ajar Kebanksentralan, Sistem Pembayaran, dan Cinta Bangga Paham Rupiah yang merupakan hasil kolaborasi anatara Bank Indonesia DIY dengan DInas Pendididkan , Pemuda dan Olahraga dan Musyawarah Guru Mata Pelajaran. Modul ini dirancang sebagai panduan pembelajaran oleh guru SMA/sederajat yang diharapkan dapat mendukung perluasan pendalman literasi dan perlindungan konsumen kepada masyarakat melalui pendidikan. Hal ini mencangkup anatara lain sistem pembayaran terkini, CInta Bangga Paham Rupiah, serta belanja bijak untuk menjaga stabilitas inflasi.
Acara ini turut dirangkaikan dengan pemberian apresiasi kepada responden survei dan liaison Kantor Perwakilan Bank Indonesia DIY dari kalangan pelaku usaha, baik UMKM maupun BANK INDONESIA korporasi di DIY. Survei dan liaison pada sektor riil yang dilakukan secara berkala ini bertujuan untuk mengumpulkan data sebagai indikator dini perekonomian makro di tingkat daerah yang sangat penting dalam mendukung perumusan kebijakan baik di level daerah maupun nasional.
Selain itu, pada acara ini juga dilakukan kegiatan edukasi QRIS, Cinta Bangga Paham Rupiah dan Pelindungan Konsumen yang menjadi semakin relevan di era digitalisasi. Djamuan Istimewa turut menggandeng para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam upaya mendukung perluasan penggunaan QRIS di berbagai sektor. Lebih lanjut, acara ini juga disemarakkan dengan penyelenggaraan berbagai lomba antara lain Lomba Modern Dance, Coswalk, Clash of Champions, dan Mewarnai untuk anak.
Acara ini turut dihadiri oleh Sekretaris Daerah DIY, Beny Suharsono. Dalam sambutannya, Sekretaris Daerah DIY menekankan bahwa perkembangan teknologi digital berperan besar terhadap pergeseran preferensi masyarakat di berbagai sendi kehidupan termasuk transaksi pembayaran menggunakan QRIS. Penggunaan QRIS diharapkan tidak hanya mempermudah transaksi pembayaran, tetapi juga meningkatkan transparansi dan efisiensi ekonomi, terutama bagi pelaku UMKM. Perluasan QRIS juga sejalan dengan visi Pemerintah Daerah untuk mewujudkan DIY sebagai smart province.
Senada dengan itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia DIY, Ibrahim, menyampaikan bahwa digitalisasi bukan sekadar tren, tetapi kebutuhan mendesak untuk mendukung kemudahan transaksi, efisiensi, dan transparansi bagi pemerintah daerah, pelaku usaha, maupun masyarakat luas. Ditekankan pula bahwa keberhasilan program digitalisasi di tingkat daerah sangat bergantung pada sinergi yang solid antar lembaga. Sinergi ini merupakan kunci utama dalam mewujudkan digitalisasi yang efektif dan berkelanjutan.