Pengenalan literasi keuangan dalam program Ayo Menabung dan Berbagi oleh CIMB Niaga ini menyasar siswa SMK karena pengetahuan ini sangat penting untuk masa depan generasi muda. Pihak sekolah menyambut baik kegiatan yang berkolaborasi dengan Otoritas Jasa Keuangan DIY dan Bank Indonesia.

Kepala SMK Negeri 2 Depok Sleman, Dodot Yuliantoro, berharap siswa yang mendapat literasi keuangan ini mencakup seluruh siswa. Diakuinya bahwa literasi keuangan ini sangat bermanfaat bagi siswa, sehingga nantinya siswa bisa mengatur dan mengelola keuangan dengan baik untuk masa depan.

“Sebenarnya kalau terkait dengan sosialisasi, interaksi dari instruksi perbankan ini atau keuangan ini, alangkah indahnya kalau semua yang hadir 2.500 kan ya, tapi tidak semuanya. Tapi Insyaallah nanti beliau-beliau akan memikirkan untuk yang lainnya. Karena kebetulan di hari ini sekitar 150 kan ya, 150 peserta. Bahagialah kalian terpilih dari sekian ribu rekan-rekan kalian untuk mengikuti gerakan ini.” ungkap Dodot Yuliantoro selaku Kepala SMK Negeri 2 Depok Sleman

Sementara itu, Dinavia Tri Riandari, Deputi Direktur Pengawasan OJK DIY, mengatakan pelajar menjadi sasaran literasi keuangan yang tepat karena anak muda biasanya FOMO atau mengikuti tren. Dengan program literasi ini, diharapkan ke depan siswa dapat mengelola keuangan dengan lebih baik.

“Karena pastinya kita anak-anak muda FOMO kan ya, gitu FOMO. Kalau kita enggak menyisihkan, diajarin terkait menabung padahal keinginannya banyak, beda dari kebutuhan ya. Nah nanti apalagi ini kalau sudah sekolah nanti jenjang berikutnya kalau sudah punya penghasilan sendiri bakal bisa mengelola keuangannya dengan baik.” ungkap Dinavia Tri Riandari selaku Deputi Direktur Pengawasan OJK DIY

“Kadang-kadang kan ada kebutuhan primer, ada kebutuhan sekunder, kayak gitu. Nah kalau kebutuhan primer itu kan maksudnya yang wajibnya, kalau kebutuhan sekunder ini yang kalau anak-anak kan itu sebenarnya kayak keinginan, ya keinginan sebenarnya. Kita harus bisa bedain itu. Nah untuk mereka ada budaya untuk menabung, jadi kita pengen edukasi mereka sejak dini gitu.” ungkap Leni Anita selaku Branch Area Head Cimb Niaga Yogyakarta

Pada kesempatan yang sama, Astrid Candrasari, Community Development Head CIMB Niaga, menambahkan bahwa setiap kegiatan literasi pihaknya melakukan tes untuk mengetahui sejauh mana pemahaman terhadap materi yang diberikan, dan diketahui hasilnya meningkat cukup bagus.

“Kita biasanya ada kegiatan pre dan post tes, jadi kita mengukur teman-teman itu sebetulnya paham enggak sih, kan biasanya tuh habis dikasih, memang bermanfaat atau enggak gitu. Jadi memang saat ini juga secara survei kami juga bagus mas, meningkatnya cukup bagus. Tadi bilang dari 6 kemarin 50-an ya, Bu, naik ke 65, hampir mirip sih mas, sebetulnya secara siswa juga tadi 50-an itu juga naik sekitar 10-14%. Sama sih, di saat itu juga kita kasih pre dan post tes, memang meningkatnya juga bagus, tapi memang ekspektasinya sebetulnya karena program 10 kuota tadi kan gabisa nyasar ke Indonesia gitu.” ungkap Astrid Candrasari selaku Community Development Head Cimb Niaga

Pada 2024, program literasi dan inklusi keuangan dilaksanakan di sejumlah kota termasuk Yogyakarta, dengan melibatkan 3.385 pelajar dari berbagai sekolah. CIMB berharap semakin banyak anak muda yang melek literasi keuangan, maka mereka akan bisa mengatur keuangan secara mandiri.

________

WIDI, RBTV

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *