YOGYAKARTA – Siswa di salah satu sekolah di Yogyakarta menyuarakan kritikan kepada pemerintah terkait penerapan sistem Kurikulum Nasional Merdeka belajar.

Siswa SMA Negeri 3 Yogyakarta ini melakukan aksi protes. Namun diwujudkan dalam sebuah pentas teather yang didalamnya berisikan berbagai permainan tradisional. Pentas ini bertajuk ‘Wilasa Apatya’, sebuah pertujunkan seni teater kolaborasi seni musik, paduan suara, dan juga seni karawitan.

Sejumlah permainan tradisional jadoel ditampilkan seperti; cublak-cublak suweng, dakon hingga perminan petak umpet. Permainan ini dinilai memiliki filosofi dan sarat dengan kearifan lokal. Permainan tersebut menuntut adanya interkasi sosial dan juga kebersamaan serta nilai gotong royong.

‘’Seperti dolanan anak cublak-cublak suweng, kemudian dakon dan lain-lainnya itu banyak ditinggalkan oleh masyarakat. Sehingga kita ini merupakan bentuk kita sebagai kritikan anak-anak maupun remaja dan juga kepada sistem pendidikan. Dan juga pemerintahan menurut kami sendiri kurang dalam mengakumulasikan, menerapkan itu dalam sistem Pendidikan kita,’’ ujar Nafie Elnazir selaku Siswa.

Kritik sosial yang disampaikan melalui pentas permainan tradisional ini adalah bagian dari implementasi progam pembelajaran di sekolah P5 bagi kelas X SMA Negeri 3 Yogyakata. Pihak sekolah pun mengapresiasi kegiatan para siswa, dalam rangka mengangkat kembali permainan tradisonal yang memang semakin jarang dijumpai.

‘’Gaya kearifan lokal, anak-anak mengangkat tema tentang permainan tradisional. Kenapa demikian, karena anak-anak ini melihat fenomena yang terjadi di masyarakat bahwa dari hari ke hari permainan tradisioanl itu semakin tidak diminati alias akan punah. Padahal mereka melihat didalam permainan tradisional itu bukan hanya sekedar permainan saja, karena itu penuh dengan nilai-nilai filosofi. Dan nilai-nilai filosofi itu harus disampaikan agar anak-anak mengikuti permainan. Anak-anak kemudian menyajikan sebagai bentuk kritikan sosial ini permainan tradisional ini harus disajikan dalam bentuk teater,’’ tutur Suhirno selaku PLT Kepala Sekolah SMA N 3 Yogyakarta.

AGUNG, RBTV

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *