Indonesia merupakan negara penghasil sarang burung walet terbesar di dunia.
Tercatat, produksi sarang burung walet Indonesia mencapai lebih dari 1.500 ton per tahun atau sekitar 70 persen dari total pasokan global per tahun.
Namun, yang masih disayangkan, hampir 80 persen produksi sarang burung walet Indonesia ini masih diekspor dalam bentuk mentah.
Kepala Badan Karantina Indonesia, Sahat Manaor Panggabean mencatat hampir 80 persen produksi sarang burung walet Indonesia diekspor ke China, Hong Kong, dan Vietnam. Di negara-negara tersebut, sarang burung walet asal Indonesia diolah kembali sehingga menjadi produk bernilai tinggi.
Karena itu, Indonesia harus melakukan hilirisasi sarang burung walet.
Saat ini, lebih dari 70 pengusaha sarang burung walet mendukung percepatan hilirisasi tersebut.
Usai hadir dalam Lokakarya DRAGON222 Nasional “Memperkuat Hilirisasi Ekspor Sarang Burung Walet” di Fakultas Peternakan UGM, Kepala Badan Karantina Indonesia, Sahat Manaor Panggabean, menegaskan bahwa hilirisasi harus terealisasi tahun ini.
Kalangan kampus juga akan diminta memberikan masukan ilmiah agar hilirisasi ini dapat berjalan dengan cepat.
WIDI, RBTV