Menanggapi permasalahan sampah di Kota Yogyakarta yang tak kunjung usai, Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia singgah di TPA Banyuroto, Kapanewon Nanggulan, Kulon Progo. Menteri LH juga menyatakan akan kembali menerjunkan tim penyelidik untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, menyinggung masalah sampah di Yogyakarta dan berencana kembali menerjunkan tim penyelidik untuk mengusut persoalan tersebut, lantaran permasalahan sampah di Kota Yogyakarta dinilai belum juga terselesaikan.
Hal itu disampaikan oleh Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq di TPA Banyuroto, Kapanewon Nanggulan, Kabupaten Kulon Progo, Sabtu sore.
Hanif Faisol Nurofiq mengungkapkan kecurigaannya karena hingga saat ini belum mengetahui secara pasti di mana lokasi pembuangan sampah dari Kota Yogyakarta, di tengah persoalan sampah yang terus berlarut. Ia juga menambahkan bahwa pengelolaan sampah di kawasan Yogyakarta, Sleman, dan Bantul—atau yang dikenal sebagai Kartamantul direncanakan akan dilakukan di TPA Banyuroto, selama memenuhi sejumlah persyaratan, salah satunya dengan menjalin kerja sama dengan pihak lain sesuai regulasi yang berlaku.
Sementara itu, Bupati Kulon Progo, Agung Setyawan, menyatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Kulon Progo saat ini belum memiliki kerja sama dengan pihak-pihak di luar Kulon Progo terkait pengolahan sampah di TPA Banyuroto. Sejauh ini, TPA Banyuroto baru sebatas menampung dan mengolah sampah dari wilayah internal Kulon Progo saja.
Sebagai informasi, TPA Banyuroto telah dilengkapi sejumlah fasilitas pengolahan sampah, salah satunya insinerator, dan mampu menampung 30 ton sampah per hari, dengan kapasitas maksimal hingga 50 ribu meter kubik.
BAGAS, RBTV