Para pengusaha kerajinan di Kabupaten Kulon Progo diajak untuk berpartisipasi dalam bisnis ekspor melalui kegiatan business matching yang diselenggarakan oleh Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) Daerah Istimewa Yogyakarta.
Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengadakan business matching dengan melibatkan Pemerintah Kabupaten Kulon Progo di Aula Adikarta, pada Rabu lalu. Acara ini dihadiri oleh 50 anggota HIMKI DIY, yang terdiri dari para pengusaha eksportir di bidang serat alam, kayu, bambu, dan lainnya.
Pertemuan tersebut dianggap sebagai langkah awal untuk mempersiapkan produk kerajinan dari Kulon Progo agar mampu bersaing di pasar ekspor. Dalam kegiatan itu, terlihat adanya sesi diskusi antara para eksportir dan pelaku usaha kerajinan, yang membahas peluang kemitraan untuk menjangkau pasar ekspor.
Dalam kegiatan ini, para pelaku usaha diberikan pemaparan literasi oleh narasumber yang ahli di bidangnya, sehingga dapat memperluas wawasan dan membentuk pola pikir yang tepat terkait jaringan bisnis ekspor. Ke depannya, pelaku usaha kerajinan di Kulon Progo diharapkan dapat berpartisipasi sebagai pemasok berbagai produk untuk para eksportir.
“Ini sudah masuk ekspor lama sekali mungkin ya nanti dari eksportir biasa ada kerjasama dengan bayer, kemudian bayer memberikan desain desain yang terbaru nah nanti dari situ pengekspor bisa dari ke pengrajin memberikan desain itu bisa untuk memenuhi kebutuhan eksportir.” Ucap Ruslamaji Dwi Putranto Sebagai Ketua Dewan Pengurus Daerah HIMKI DIY.
“Di detik ini sekaligus ada literasi bagi para pelaku usaha karena kan yang dimanfaatkan tidak hanya nanti mbangun jejaring dengan beliau-beliau, tapi bagaimana mindset saat beliau-beliau itu membangun bisnisnya terus bisa menemukan Bayer atau pun bisa mempertemukan antara produsen dan konsumen dan akhirnya para pelaku usaha disini tau.” Ucap Srie Nurkyatsiwi sebagai Penjabat Bupati Kulon Progo.
Bagas,RBTV.