Polda Daerah Istimewa Yogyakarta melakukan tanam padi untuk kedua kalinya di Bulak Nglathek, Banaran, Galur, Kulon Progo. Lahan ini sebelumnya adalah tanah mati yang tidak dimanfaatkan. Kini, lahan seluas 9,7 hektare ini menjadi produktif dan siap tanam.Upaya tersebut merupakan tindak lanjut dari pengaktifan lahan-lahan mati di seluruh DIY seluas 100 hektare, yang dilakukan sejak bulan Juni lalu.Proses pengaktifan lahan mati diakui Polri terkadang menemui berbagai kendala, seperti lahan di Sleman dengan permasalahan irigasi, di daerah Bantul dengan lahan eks tambang, dan tanaman gulma yang sulit diatasi. Sementara itu, di Kabupaten Kulon Progo memiliki tingkat keasaman yang tinggi lantaran dekat dengan bibir pantai.
“sampai saat ini 100 hektar, tapi baru dikerjakan disini dari 30 itu baru 9,7 karena masih treatment tanahnya. Di Bantul kita masih menghadapi gulmanya, yang baru ditanam itu sekitar 8,62 hektar. Yang di Sleman dari 20 hektare yang ditanam itu 9,7 hektare juga nah itu sudah panen, contoh yang di Sleman itu sudah panen 8 ton per hektar.” Ucap Irjen Pol Suwondo Ninggolan, KAPOLDA DIY.
Untuk menjaga keberlanjutan program di Kulon Progo ini, Polri membawakan alat pengukur tingkat keasaman tanah, sehingga kondisi tanah dapat diuji sebelum melakukan pemupukan.
Bagas RBTV