Pameran ini diselenggarakan untuk memperingati ulang tahun Museum Sonobudoyo yang berdiri sejak 6 November 1935. Pameran akan berlangsung dari 6 November hingga 31 Desember 2024.

Pameran yang dibuka oleh Pemerintah Daerah DIY melalui Dinas Kebudayaan DIY ini menghadirkan visualisasi figur mitologi dalam berbagai macam bentuk seni dan ornamentasi. Fitur mitologi yang dianggap mistis ini dirancang oleh para pemilik koleksi dengan konsep yang lebih modern dan kekinian.

Dalam pameran ini, pengunjung juga akan dimanjakan dengan berbagai koleksi benda-benda bersejarah hingga karya kontemporer yang menginterpretasikan nilai-nilai Pancasila dalam bentuk yang lebih kekinian. Selain itu, terdapat ruang khusus dengan teknologi video mapping projection untuk menghadirkan figur-figur mitologi secara lebih menarik dan interaktif.

Kepala Dinas Kebudayaan DIY, Dian Lakshmi Pratiwi, mengatakan, “Dalam pameran ini, mitologi dan mitos divisualisasikan dalam beragam seni dan ornamentasi, mulai dari bentuk klasik, modern, hingga kontemporer, termasuk koleksi yang bertemakan Garuda. Selain sebagai sarana edukasi, pameran ini juga menjadi upaya Pemda DIY dalam melestarikan budaya, termasuk mitologi dan mitos. Dalam upaya pelestarian ini, Pemda DIY juga telah menyelesaikan hampir 82 persen penggunaan dana keistimewaan yang berkaitan dengan budaya.”

“Agenda rutin akhir tahun ini berbarengan dengan hari ulang tahun Sonobudoyo yang setiap tanggal 6 November kita peringati. Kali ini, yang membuatnya istimewa adalah tema yang tidak lazim, namun selalu membuat penasaran, yaitu bagaimana pertemuan mitologi dengan konteks kekinian yang kita narasikan di dalam kondisi saat ini.” ujar Dian Lakshmi Pratiwi, Kepala Dinas Kebudayaan DIY.

“Di ideologi kita kan macam-macam, salah satunya adalah konsep alomayum, bagaimana kita menjaga dan menikmati alam agar dapat berfungsi baik. Jangan sampai alam itu justru memberikan dampak buruk terhadap kita.” tambah Aris Eko Nugroho, Paniradya Pati Keistimewaan DIY.

Sementara itu, Kepala Museum Sonobudoyo, Ery Sustiyadi, menambahkan bahwa ada lebih dari 67 koleksi yang dihadirkan dalam pameran “Meet the Myth” ini. Targetnya, pada akhir tahun ini sekitar 5.000 lebih pengunjung diharapkan hadir mengunjungi Museum Sonobudoyo yang berada di jantung Kota Yogyakarta.

“Saya kira, ini menjadi pesan yang disampaikan bahwa figur-figur mitologi memiliki nilai-nilai sosiologi yang penting. Sekarang, di tengah krisis moral, koleksi yang dihadirkan ada 67 item.” jelas Ery Sustiyadi, Kepala Museum Sonobudoyo.

— Agung, RBTV.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *