Inilah kondisi kawasan tambak udang di Dusun Pasir Mendit, Jangkaran, Temon, Kulon Progo, yang nampak rusak akibat gelombang tinggi di pantai selatan sejak beberapa hari terakhir. Selain membuat tanggul tambak jebol, gelombang setinggi 3 hingga 4 meter tersebut juga membawa sampah masuk ke dalam tambak, sehingga udang di dalamnya terancam gagal panen.
Hal ini dirasakan oleh salah satu petani tambak udang di kawasan tersebut, Mulyadi, yang harus merugi puluhan hingga ratusan juta rupiah akibat dampak tersebut. Besaran kerugian tersebut terbagi menjadi modal pembibitan per petak tambak yang mencapai 50 juta rupiah, serta modal dan operasional untuk menjaga udang hingga masa panen.
“Masuk tambak dua kolam, terus yang di sebelah saya ini jebol, tambaknya dua petak. Airnya ke tambak kecil, terus kemarin sore itu di tambaknya Pak Wahyu jebol, di situ ada udang yang sudah siap panen. Dampaknya, sampah-sampah masuk, ini mempengaruhi udangnya, ada yang mati. Kerugian sampai 50 juta lebih,” ujar Mulyadi, petani tambak udang.
Sejak adanya bangunan pemecah ombak di Pantai Congot, gelombang air laut semakin mengarah ke area tambak udang di sisi barat. Bahkan, dampaknya, sebagian besar bibir pantai nampak semakin tergerus hingga hanya menyisakan jarak kurang dari 2 meter dari area tambak. Efek gelombang tinggi tahun ini juga memperburuk kondisi tersebut, pasalnya di tahun-tahun sebelumnya, gelombang tinggi tidak menimbulkan kerusakan parah di area tambak. Perubahan musim serta pengaruh bulan purnama ditengarai menjadi penyebabnya.
Bagas, RBTV.