Pawai budaya yang digelar oleh Dinas Kebudayaan Kulon Progo, Kundha Kabudayan ini menampilkan seni budaya tradisional maupun modern yang diikuti oleh peserta dari berbagai daerah, seperti di Jawa Timur, Jawa Tengah, DKI Jakarta, dan Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai tuan rumah.
Pawai ini diawali dengan penampilan Sanggar Langit Alang-Alang yang merupakan kontingen tuan rumah Kulon Progo, disusul sejumlah parade kostum budaya, hingga drum corps Gema Dirgantara dari Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan Yogyakarta.
Walaupun di tengah terik matahari yang sangat menyengat, hal tersebut tak membuat para peserta yang tergabung dalam pawai ini patah semangat. Penonton juga terlihat memaku di pinggir jalan sepanjang rute pawai sejak pagi hari. Rute pawai sendiri dimulai dari Alun-Alun Wates hingga berakhir di Taman Budaya Kulon Progo.
“Mengikuti Menorah Art Festival, kami memerlukan waktu sekitar dua minggu. Karena dari persiapan penari, kemudian mempelajari teknik, kemudian juga mempersiapkan kostum. Kebetulan, kostum baru kita, dan kemudian teknis bagaimana menyiapkan pawai, karena pementasan langsung dengan pementasan pawai ini berbeda.” jelas Mila Rosinta Totoatmojo dari Mila Art Dance Kontingen Sleman.
“Kita ingin satu yang pertama, tadi yang sifatnya umum dengan drumband tadi. Kemudian yang kedua, tadi dengan parade kostum, yang kita harapan semua rute itu bisa dinikmati. Kemudian, yang ketiga, yang harus dinikmati di tempat-tempat cosplay, disini di depan panggung kehormatan, di UNY, dan yang terakhir di Taman Budaya Yogyakarta.”, Jelas Eka Pranyata, Kepala Kundha Kabudayan Kulon Progo.
Kegiatan bertajuk Gelar Budaya Jogja Menoreh Art Festival ini merupakan rangkaian peringatan HUT ke-73 Kabupaten Kulon Progo.
Bagas, RBTV.