Dampak kekeringan yang semakin meluas dan masif di wilayah Kabupaten Kulon Progo, khususnya di daerah pegunungan, kian dirasakan oleh masyarakat. Musim kemarau panjang yang tidak terprediksi ini membuat kebutuhan akan air bersih menjadi semakin mendesak. Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah setempat untuk meringankan dampak tersebut. Salah satunya dengan diterbitkannya Surat Keputusan (SK) Bupati tentang tanggap darurat kekeringan. Melalui SK tersebut, Pemkab Kulon Progo telah mengalokasikan dana untuk mendistribusikan air bersih ke wilayah-wilayah terdampak.
Namun, berdasarkan pemantauan selama dua minggu terakhir, tren kenaikan jumlah wilayah terdampak kekeringan terus meningkat. Situasi ini membuat Pemerintah Kabupaten Kulon Progo mempertimbangkan untuk memperpanjang status tanggap darurat kekeringan. Langkah ini dinilai perlu guna memastikan masyarakat yang terdampak bisa terus mendapatkan bantuan, khususnya suplai air bersih yang menjadi kebutuhan mendesak di tengah musim kemarau panjang yang sulit diprediksi kapan akan berakhir.
“Kita lihat, ini Kulon Progo kayaknya masih banyak kekeringan, jadi kita lihat nanti kalau 2 minggu ini masih, akan diperpanjang. Karena air kan sudah menjadi kebutuhan primer ya.” ucap Srie Nurkyatsiwi, Penjabat Bupati Kulon Progo.
Bagas, RBTV.