Wayang Jogja Night Carnival selalu ditunggu oleh masyarakat Yogyakarta. Pertunjukan yang melibatkan ratusan orang ini sudah sejak 2016. Di belakang layar pertunjukan ini terdapat tim kreatif yang terdiri dari 8 orang, yang terus berfikir dan mencari formula terbaik. Hingga pada tahun 2019, konsep yang matang dapat berlangsung hingga saat ini.
Salah satu tim kreatif, Agung Tri Yulianto, menyampaikan bahwa pada penyelenggaraan tahun 2024 ini, akan menggunakan metode 121 sehingga pertunjukan dapat dinikmati masyarakat. “WJNC ini sudah sejak tahun 2016. Lalu kemudian, 2019 WJNC sudah mempunyai nafas sendiri. Artinya, pencarian dari 2016 sampai sekarang 2019 sudah mulai ketemu bagaimana WJNC itu ramuan dan sajian seperti apa. Nah, sekarang tahun ini itu menggunakan metode 121. Artinya, 1 menit buat ininya di Tugu, lalu 2 menit untuk display perform di Tugu, lalu untuk outnya 1 menit ke selatan tim,” kata Agung Tri Yulianto, Kreatif WJNC.
Kerja sama dilakukan oleh Pemerintah Kota Yogyakarta, tim kreatif, warga di 14 kemantren, dan banyak penentu kebijakan. Hingga Wayang Jogja Night Carnival yang menggunakan latar belakang Tugu Jogja ini dapat berlangsung dengan apik.
Agung menambahkan, warga yang terlibat di Wayang Jogja Night Carnival dari 14 kemantren diakuinya sangat aktif. Bahkan, mereka menolak jika pertunjukan ini ditiadakan.
“WJNC ini prosesnya sebenarnya sejak awal tahun ini kita sudah mulai menggodok sebuah konsep. Maka kemudian ketemu Gatotkaca Wiranjaya ini. Artinya, setelah selesai tahun ini, nanti malam kita selesai, itu kita sudah mulai priper, tahun depan mau menggarap cerita tengah apa. Yang penting kita pondasinya adalah cerita wayang. WJNC ini kita berupaya untuk membuka ruang, masyarakat Kota Jogja, khususnya di 14 kemantren. Tahun ini juga masih diikuti 14 kemantren. Mereka sangat luar biasa sekali dan sangat aktif sekali,” tambah Agung Tri Yulianto, Tim Kreatif WJNC.
Wayang Jogja Night Carnival saat ini masuk dalam 10 agenda wisata terbaik dan terbesar di Indonesia.
Tim Kabar Jogja RBTV melaporkan.