Sejumlah elemen masyarakat dan Asosiasi PAUD Inklusi berkumpul dalam kegiatan sosialisasi dan kampanye untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pendidikan inklusi di Kabupaten Bantul. Kegiatan ini bertujuan agar masyarakat semakin memahami dan mendukung layanan inklusi, terutama dalam pendidikan anak berkebutuhan khusus (ABK). Kesadaran ini diharapkan dapat mendorong layanan inklusi menjadi lebih optimal dan meluas di seluruh wilayah Bantul.
Kepala Bidang PAUD DISDIKPORA Bantul, Supardi, menjelaskan bahwa penanganan inklusi masih menghadapi banyak tantangan. Keterbatasan sumber daya manusia dan sarana prasarana menjadi hambatan yang signifikan. Selain itu, stigma negatif terhadap anak berkebutuhan khusus juga menghambat upaya optimalisasi layanan inklusi. Supardi menegaskan bahwa anak berkebutuhan khusus memiliki potensi dan bakat yang harus didukung agar mereka dapat berkembang dengan baik.
Nuhu Ningsih, Ketua Asosiasi PAUD Inklusi Kabupaten Bantul, menyampaikan bahwa pihaknya telah menyusun sejumlah program kerja. Program tersebut mencakup sosialisasi dan pendampingan yang dilakukan di setiap kapanewon. Dengan adanya program ini, diharapkan masyarakat dan lembaga pendidikan semakin memahami pentingnya inklusi dan mendukung penyelenggaraan pendidikan yang ramah bagi anak berkebutuhan khusus. Saat ini, terdapat 429 PAUD Inklusi yang melayani 327 anak berkebutuhan khusus di Bantul.
“Upaya DISDIKPORA Kabupaten Bantul dalam rangka dalam upaya meningkatkan layanan untuk anak kebutuhan khusus, berangkat dari belum optimalnya dinas pendidikan, ini yang pemerintah itu di dalam menangani anak kebutuhan khusus dan karena apa, anak kebutuhan khusus ini butuh suatu pelayanan khusus.” Ucap Supardi, Kabid Paud DISDIKPORA Kabupaten Bantul.