Sukito warga Dusun Wonotingal, Kalurahan Poncosari, Kapanewon Srandakan Kabupaten Bantul, sejak tahun 2022 dirinya mulai mengumpulkan sampah kayu dan ranting yang terbawa ombak di pinggir pantai. Pria 41 tahun itu kemudian membawa pulang sampah tersebut.

Awalnya Sukito mengaku hanya iseng menyusun sampah kayu dan ranting tersebut menjadi suatu karya, dimana setiap karyanya memvisualkan pemandangan kehidupan di pesisi pantai selatan Bantul dan Gunung Kidul. Misalnya pemandangan Pantai Kukup Taman Watu di Gunung Kidul dan Bukit Parangtritis.

Sukito pun mengaku hasil karyanya tersebut awalnya tidak dibanderol. Dirinya bahkan membebaskan teman-temannya untuk menjualkan karya tersebut karena dirinya berprinsip akan tetap berkarya tanpa memikirkan apakah karyanya tersebut terjual atau tidak.

“Dari 5 pantai ya, saya itu ya kalau bisa walaupun satu karung mengurangi ‘lah, mengurangi limbah pantai biar pengunjung itu nyaman, cuman gitu. Cuman saya mau beli ‘kan belum bisa, mau ngajak orang gak bisa bayar, cuman saya, satu karung gakpapa. “ Ungkap Sukito, seniman kayu 3D.

Sementara itu Panewu Srandakan Sarjiman, mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh Sukito, sebab mampu memanfaatkan potensi yang ada di wilayahnya untuk pengembangan wisata.

State “Jadi salah satu produk craft unggulan berbahan dasar limbah laut, limbah kayu laut yang sudah terdampar di sepanjang pinggir pantai dikumpulkan kemudian oleh salah satu tokoh seniman kita yang bernama Pak Sukito, beralamat di Wonotingal, Poncosari. Kemudian dibuat satu karya 3 dimensi, lukisan 3 dimensi yang terinspirasi dari berbagai macam potensi alam yang ada di sekitar kita. “ Lanjut Sarjiman, Panewu, Srandakan.

Delly

RBTV

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *