Inilah Proses pewarnaan dari sebuah karya istimewa , hasil dari kerja keras Sanggar Batik Sembung. Karya batik berukuran 3×18 meter ini, melibatkan setidaknya 80 orang dan penyandang disabilitas didalamnya. Uniknya, karya ini memiliki desain garis besar berbentuk pulau-pulau Indonesia, dan pola burung Garuda dengan jumlah 79 buah. 2 hal tersebut dikolaborasikan dengan corak-corak khas batik.

Pemilik Sembung Batik, Bayu Permadi mengatakan karya batik ini dibuat menggunakan metode sanggit. Dalam metode ini, kain yang memanjang akan dipotong menjadi 2, lalu disambungkan menjadi bagian atas dan bawah. Sehingga hasil akhir akan nampak desain pulau secara lengkap, dengan ukuran 6×9 meter, atau seukuran bendera.

“Di bulan Agustus ini kita membikin batik dengan motif Pulau Indonesia yang dikelilingi oleh 79 Garuda, nah kita bikin konsep ini karena tidak lepas dari kata sanggit itu kita bikin motif nya memanjang tapi nanti itu akan dipotong jadi dua dan nanti akan disambung jadi satu dan kepulauan yang terpotong itu akan dijadikan satu, nah itu yang namanya motif sanggit” Bayu Permadi, Pemilik Sembung Batik.

Menurut Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kutai Kartanegara, Taufiq Zulfinur, batik ini rencananya akan dipasang dan di pamerkan di IKN. Hal tersebut menjadi dasar bahwa IKN juga perlu pendekatan secara budaya.

“Kearifan lokal juga mewarnai dari IKN, pertanyaan nya adalah apakah IKN ada budaya baru? Tidak, IKN mewakili budaya yang ada di Indonesia sehingga rencana pemasangan batik ini di IKN kami meminta Kabupaten Kutai Kertanegara akan menyambut baik dan mengkomunikasikan dengan pihak Istana Negara” Taufiq Zulfinur, Kepala Dinas dan Usaha Kecil Menengah Kutai Kartanegara.

Adapun karya batik ini, menghabiskan sekitar 7kg lilin atau malam, serta 1kg warna sintetis. Setidaknya diperlukan dana sebesar 10 juta rupiah untuk menyelesaikan karya batik ini.

Bagas, RBTV.

By Nabila

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *