Kedatangan Forum Masyarakat Bersatu Giripurwo Girimulyo, ingin menyampaikan keluhannya kepada bupati atau pejabat terkait tentang infrastruktur jalan. Dikarenakan jalan penghubung antar desa sepanjang 2km antara Giripurwo Girimulyo dan Banyuroto Nanggulan dalam kondisi rusak parah.
Warga menjelaskan bahwa tahun 2002 silam sempat diperbaiki, setelah warga demo dahulu ke kantor kelurahan setempat. Jalan rusak parah dikarenakan aktivitas penambangan batu andesit, kemudian dicor. Kemudian sejak tahun 2003 hingga 2024 ini, tidak terdapat perbaikan kembali, meskipun sudah mengusulkan beberapa kali ke desa.
Kondisi jalan rusak parah, terlihat koral sebagai dasar aspal sudah Nampak, bahkan tidak sedikit yang berlubang besar hingga hanya menyisakan tanah. Apabila terdapat aspal yang masih utuh, sudah bergelombang. Di sisi kiri dan kanan aspal amblas lantaran dilewati truk pengangkut dengan tonase berat.
Warga kini jarang melewati jalan tersebut karena kerap menyebabkan kecelakaan jatuh dari kendaraan, terlebih lagi malam hari tanpa adanya penerangan jalan. Apabila memutar, warga memerlukan tambahan waktu antara 20-30 menit hingga ke desa setelahnya.
“Tahun 2013, jalan dalam kondisi rusak, dan sampai saat ini tidak ada tindak lanjut untuk perbaikan, agar dari pemerintah kabupaten, itu segera merealisasikan perbaikan jalan itu, sehingga warga masyarakat untuk kegiatan ekonomi berjalan dengan lancar. ‘kan selama ini bisa mutar, kita mau ke Ngangin-angin melalui jalan tembus itu kita harus lewat Kali Manggis baru masu ke Ngangin-angin karena menghindari jalan rusak itu.” Ungkap Sukarno, Forum Masyarakat Bersatu Giripurwo.
Di wilayah tersebut, disewakan tanah kas desa untuk menanam tebu. Apabila panen tiba, maka truk mondar-mandir membawa hasil panen. Padahal kekuatan jalan tersebut hanya untuk kendaraan roda 2 dan roda 4 lalu lalang warga.
Bagas
RBTV