Rombongan ombudsman republik Indonesia dan badan pangan nasional, melakukan pemantauan pemberian bantuan beras di kapanewon kasihan Bantul. Dari hasil pemantauan ini akan di jadikan bahan rekomendasi dari ombudsman RI ke Presiden.
Pada kesempatan ini, ombudsman berharap kepada pemerintah bantuan pangan tetap di lakukan dan bila ada kekurangan harus di evaluasi bersama. Program bantuan pangan harus di lanjutkan sebab bantuan pangan adalah salah satu bentuk kehadiran pemerintah kepada masyarakat khususnya bagi warga miskin.
“ombudsman melihat bahwa bantuan pangan ini penting untuk di lanjutkan kedepannya. Jangan sampai tiba-tiba jalan dan berhenti. Saya khawatir pemerintah tidak mampu mengendalikan ini, apalagi musim pilkada. Memasuki tahun politik stabilitas harga itu menjadi perhatian dan prioritas”. Ujar Yeka Hendra Fatika, anggota ombudsman RI.
Sementara dari badan pangan nasional menyatakan rekomendasi dari pemantauan ini akan di bawa kepada pembahasan lintas sektor seperti kemensos kemenko pmk bulog dan lainnya. BPN mengklaim saat ini ketersediaan stok bantuan kepada masyarakat tepat sasaran, dan berkualitas baik seperti hal nya kualitas beras dan minyak goreng.
“pak presiden memutuskan untuk memberikan bantuan pangan bulan delapan, sepuluh dan dua belas. Dalam rangka ini semua, kita mengecek bagaimana pelaksanaan ini. Jadi terkait pangan adalah penugasan terhadap bulog, dan bagaimana bulog mendistribusikan dan kualitasnya”. Ujar Arief Prasetyo, kepala badan pangan nasional.
Delly, RBTV.