Peristiwa ledakan petasan ini terjadi pada selasa malam di halaman asrama Ar-Abror yayasan Al-Bashiroh, ponpes Lailatul Quran, dusun patihan Gadingsari, Sanden Bantul. Kejadian berawal saat seorang santri berinisial FA umur 13 tahun menemukan petasan di jalan. Kemudian membawanya ke halaman asrama bersama rekannya AHK umur 15 tahun.

Selanjutnya oleh santri lain berinisial DAR umur 14 tahun, petasan tersebut di nyalakan dan meledak. Akibat ledakan itu ketiga santri mengalami luka-luka, dan luka bakar pada wajah dan rambut.

Korban kemudian di bawa ke RSUD Saras Adyatma Bambanglipuro dan beberapa rumah sakit lain. Sementara untuk korban yang mengalami luka parah di rujuk ke RSUP Sardjito.

“di bawa kesini, dan saya sempat tanya kenapa tidak di tinggalkan saja. Kemudian beberapa saat saya lagi menelpon dan mendengar suara ledakan”. Ujar Abdul Salam, pengasuh pondok.

Sementara itu komandan Detasemen Gegana satbrimob polda DIY kompol Suripto menambahkan, pihaknya telah melakukan sterilisasi di sekitar lokasi kejadian untuk mendeteksi benda-benda rawan meledak lainnya.

Dari hasil penyelidikan, terjadinya ledakan di akibatkan sambaran api ke bubuk petasan yang tidak bersumbu dan meledak dengan hebat.

“kenapa bisa meledak, karena pada saat itu sumbu tidak ada. Bahan peledaknya di tuangkan pada kertas dan mengikuti pada aliran serbuk itu dan akhirnya meledak”. Ujar kompol Suripto, komandan Gegana brimob polda DIY.

Delly, RBTV.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *