Dengan tema “Bantul Bisa”, Festival Kuliner Mataraman 2024 kembali di gelar pada Sabtu, 25 Mei 2024. Tepatnya di Pantai Baru, Poncosari, Srandakan, Bantul.
Festival ini merupakan agenda tahunan Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul, yang mendapatkan dukungan dari Dana Keistimewaan DIY. Festival ini di gelar guna untuk memperkenalkan berbagai macam kuliner khas Bantul.
Salah satu kuliner khas Bantul yang masuk dalam Warisan Budaya Takbenda adalah Mie Lethek. Dalam festival ini Dinas Pariwisata bermaksud untuk mencatatkan Rekor Sajian Mie Lethek terbanyak di dunia oleh Museum Rekor Indonesia (MURI).
Terdapat perwakilan kelompok wanita tani di seluruh Kabupaten Bantul Minggu siang memasak Mie Lethek khas Bantul untuk memecahkan rekor MURI. 5000 porsi lebih Mie Lethek di masak dan di sajikan dengan wadah daun pisang untuk di hidangkan kepada pengunjung. Sebelum di hidangkan terlebih dahulu mie lethek di hitung oleh perwakilan Museum Rekor Indonesia. Terhitung 5344 porsi mie lethek berhasil di sajikan dalam Festival Kuliner Mataraman ini.
Mie Lethek, secara harfiah memiliki arti kusam atau kotor karena terbuat dari campuran tepung tapioka dan gaplek (singkong kering). Mie yang di gunakan juga di olah secara tradisional menggunakan tenaga sapi untuk menggerakan penggilingan.
Festival ini merupakan upaya Pemerintah Kabupaten Bantul mengintegrasikan perekonomian UMKM. Baik dari sektor pariwisata, kuliner, dan juga industri Mie Lethek. Ribuan wisatawan ikut menyemarakkan festival kuliner ini.
“Dengan harapan Festival Kuliner Mataraman, yang hari ini memecahkan rekor Muri makan mie 5000 porsi. Di harapkan, bahwa Bantul destinasinya semakin di kenal secara nasional dan mudah-mudahan juga secara internasional. Karena, Mie Lethek kita angkat, karena saat ini menjadi salah satu yang tempat produksinya menjadi kunjungan bagi wisatawan mancanegara. Hal ini juga karena sangkin uniknya, banyak wisatawan mancanegara yang langsung hadir di tempat produksi Mie Lethek ini,” ujar Kwintarto Heru P, PLT Kepala Dispar Bantul.
Delly, RBTV.